PULUHAN orang dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi kediaman Presiden Ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi di Kelurahan Sumber, Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu, 16 April 2025. TPUA selama ini mempertanyakan ijazah Jokowi. Sehari sebelumnya, mereka mendatangi Universitas Gadjah Mada atau UGM juga untuk mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi.
Wakil Ketua TPUA Rizal Fadillah mengatakan mereka datang untuk bersilaturahmi dan halalbihalal dengan Jokowi seperti warga biasa. Dia menuturkan pihaknya berharap, melalui pertemuan itu, Jokowi dapat menunjukkan ijazah asli sebagai lulusan UGM.
Rizal mengklaim sebelumnya telah dua kali mengirimkan surat ke Jokowi. “Kami juga ingin melakukan klarifikasi dan membantu Pak Jokowi yang berhubungan dengan ijazah asli yang selama ini belum beliau sampaikan,” ujar dia.
Tiga orang perwakilan TPUA mendapat kesempatan menemui Jokowi di dalam rumah. Sehari sebelumnya, TPUA telah mendatangi Fakultas Kehutanan UGM. Rizal berharap dari pertemuan tersebut Jokowi bisa menunjukkan ijazah aslinya dan permasalahan itu selesai. “Hanya itu. Bisa menunjukkan ijazah asli yang diramaikan oleh masyarakat,” tuturnya.
Jokowi Ogah Tunjukkan Ijazah kepada TPUA
Jokowi enggan menunjukan ijazahnya saat menerima perwakilan TPUA di dalam kediamannya. Kelompok massa itu mempersoalkan ijazah Jokowi sebagai lulusan UGM. Pertemuan itu berlangsung sekitar 30 menit. Namun harapan mereka untuk bisa diperlihatkan ijazah Jokowi secara langsung harus pupus.
Jokowi mengatakan alasannya tak memperlihatkan ijazahnya karena dia menilai tidak ada kewajiban baginya menunjukkan ijazahnya. “Ya alhamdulillah (perwakilan TPUA) sudah saya terima tadi di dalam rumah. Karena apa pun beliau-beliau ini ingin silaturahmi, tentu saya terima dengan baik. Mereka meminta untuk saya bisa menunjukkan ijazah asli. Saya sampaikan bahwa tidak ada kewajiban dari saya untuk menunjukkan itu kepada mereka,” kata dia ketika ditemui wartawan di Kota Solo, Rabu.
Jokowi juga menegaskan tidak ada kewenangan mereka mengatur dirinya untuk menunjukkan ijazah asli yang dimilikinya. “Jadi sudah sangat jelas kemarin di UGM juga sudah memberikan penjelasan yang gamblang dan jelas,” kata dia.
Rizal Fadillah saat ditemui wartawan seusai pertemuan dengan Jokowi mengonfirmasi hal itu. Dia menyebutkan tujuan kedatangan mereka ke kediaman Jokowi itu selain untuk bersilaturahmi dalam suasana Hari Raya Idulfitri seperti warga yang lain, juga berhubungan dengan ijazah Jokowi.
“Beliau tidak berkenan menunjukkan ijazah itu dan mengembalikan kepada proses hukum bahwa, kalau diperintahkan oleh pengadilan, akan ditunjukkan,” ungkap Rizal.
Jokowi Sebut Isu Ijazah Palsu Adalah Fitnah
Jokowi menyebutkan isu ijazah palsu merupakan fitnah dan pencemaran nama baik. Ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu siap melaporkan pihak-pihak yang telah melakukan fitnah dan mencemarkan nama baiknya itu ke jalur hukum.
“Saya mempertimbangkan langkah hukum. Karena ini sudah menjadi fitnah ke mana-mana, pencemaran nama baik, maka mempertimbangkan untuk melaporkan ini, membawa ini ke ranah hukum,” kata Jokowi ketika ditemui wartawan di Kota Solo, Rabu.
Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, untuk langkah hukum itu, akan disiapkan oleh kuasa hukumnya dan akan segera diputuskan. “Nanti kuasa hukum yang melihat,” tuturnya.
Mengenai apakah akan menunjukkan ijazahnya di pengadilan, Jokowi mengatakan siap jika diminta oleh hakim. “Ya juga saya sampaikan kalau ijazah asli itu diminta hakim, diminta pengadilan untuk ditunjukkan, saya siap untuk datang dan menunjukkan ijazah asli yang ada. Tapi, itu hakim yang meminta, pengadilan yang meminta,” ujarnya.
Jokowi Tunjukkan Ijazah dari SD hingga S1 ke Wartawan
Sebelum massa dari TPUA datang ke kediamannya, Jokowi sempat menunjukkan ijazah-ijazahnya kepada awak media. Jokowi menunjukkan ijazahnya mulai dari tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), hingga ijazah UGM.
Saat itu, ajudan Jokowi mempersilakan sejumlah jurnalis yang berada di depan kediamannya masuk ke dalam rumah. Namun, sebelum masuk ke dalam rumah, para wartawan diminta mengumpulkan ponsel atau kamera di bagian depan rumah dan tidak dibawa ke dalam.
Sebelum menunjukkan ijazah-ijazahnya, Jokowi mewanti-wanti agar ijazah-ijazah itu tidak difoto. Jokowi kemudian menunjukkan ijazah-ijazahnya yang berada di dalam map. Ada dua map yang dia perlihatkan. Satu map berisi ijazah Jokowi dari SD hingga SMA, sedangkan satu map lainnya berisi ijazah UGM.
Jokowi pun menunjukkan satu per satu ijazah itu kepada para jurnalis. “Ini saya tunjukkan ijazah saya, dari SD sampai S-1. Tapi jangan difoto ya,” kata Jokowi.
Yang pertama ditunjukkan oleh Jokowi adalah ijazah SMA Negeri (SMAN) 6 Surakarta (Solo). Selanjutnya, dia menunjukkan ijazah SMP Negeri (SMPN) 1 Surakarta, serta ijazah SD Negeri (SDN) Tirtoyoso Surakarta.
Terakhir, Jokowi menunjukkan ijazah dari Fakultas Kehutanan UGM. Map yang di dalamnya ada ijazah UGM terlihat tulisan UGM. Di setiap ijazah, terlihat pasfoto Jokowi sesuai jenjang pendidikannya. Di ijazah UGM, tampak foto Jokowi mengenakan kacamata. “Saya baru memutuskan untuk memperlihatkan kepada Bapak-Ibu (media) baru tadi malam,” kata Jokowi.
Jokowi sempat berkelakar dengan mengatakan map untuk menyimpan ijazah SD hingga SMA miliknya itu tidak asli. “Kalau ini stopmap (map) enggak asli (tempat menyimpan ijazah SD hingga SMA). Kalau ini stopmap asli dari UGM,” kata dia.
Ketika salah seorang wartawan menanyakan tentang kacamata yang dipakainya di foto ijazah UGM, Jokowi mengaku dulu matanya minus.“Oh yang itu (kacamata minus) sudah pecah, saya dulu tidak mampu beli lagi,” ucapnya.
Pilihan editor: Ramai Reaksi atas Dugaan Pelecehan Seksual Dokter Kandungan di Garut