Ramai-ramai Perusahaan Barat Siap Masuk Pasar Rusia

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah perusahaan dari negara-negara Barat dilaporkan akan masuk ke pasar Rusia di tengah normalisasi hubungan Amerika Serikat (AS) dan Negeri Beruang Merah itu.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina, hubungan AS di bawah pemerintah Joe Biden dengan Kremlin memburuk. AS juga menjatuhkan serangkaian sanksi ke Rusia.

Sejak Donald Trump resmi menjadi presiden, pembicaraan soal pencabutan sanksi dan pemulihan hubungan ekonomi AS-Rusia menguar.

Pada 18 Maret, Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia siap menyambut perusahaan asing yang ingin kembali ke negara tersebut, dikutip Anadolu Agency, Kamis (3/4).

Namun, Putin memperingatkan perusahaan-perusahaan itu tak perlu berharap mendapat kembali aset dengan harga murah usai menjual dengan "harga yang sangat murah."

Proyek infrastruktur energi seperti Nord Stream 2 juga dilaporkan akan kembali. Beberapa perusahaan Korea Selatan, termasuk LG, Hyundai, dan Samsung, juga disebut-sebut tengah menjajaki cara kembali memasuki pasar Rusia, meskipun mereka kini menghadapi persaingan ketat dari perusahaan-perusahaan China.

Produsen mobil Prancis Renault termasuk di antara yang dikabarkan akan kembali.

Namun, Presiden AvtoVAZ Maxim Sokolov mengatakan perusahaan perlu membayar sedikitnya 112,5 miliar rubel (sekitar $1,3 miliar) untuk membeli kembali saham lamanya.

Meskipun ada perubahan nada, analis mengatakan perusahaan-perusahaan Barat kemungkinan akan bertindak hati-hati. Ketidakpastian geopolitik, inflasi tinggi, rubel yang tak stabil, dan suku bunga yang tinggi, saat ini mencapai 21 persen tetap menjadi kendala utama.

(nsa/dal)

[Gambas:Video CNN]