Qatar mediasi kesepakatan kembalinya warga Palestina ke Gaza utara

2 days ago 5

Istanbul (ANTARA) - Qatar menyatakan Israel mengizinkan warga Palestina yang terdampak perang untuk kembali ke wilayah Gaza utara dari Gaza selatan mulai Senin pagi.

"Mulai besok pagi, Senin, otoritas Israel akan mengizinkan warga yang terdampak di Gaza untuk kembali dari wilayah selatan ke wilayah utara Jalur Gaza," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majid Al-Ansari, dalam sebuah pernyataan pada Minggu (26/1).

"Sebagai bagian dari upaya mediasi yang terus berlangsung, kesepakatan telah dicapai antara kedua pihak, di mana Hamas akan menyerahkan (sandera Israel) Arbel Yehud dan dua sandera lainnya paling lambat Jumat mendatang. Selain itu, Hamas akan membebaskan tiga sandera lagi pada hari Sabtu," tambah Al-Ansari.

Ia juga menyebutkan bahwa Israel akan menyerahkan daftar 400 warga Palestina yang ditahan sejak 7 Oktober 2023 setiap hari Minggu selama fase pertama.

Kesepakatan ini juga mencakup pemberian informasi oleh Hamas mengenai jumlah sandera yang akan dibebaskan sebagai bagian dari fase pertama kesepakatan, menurut pernyataan tersebut.

Hamas, dalam sebuah pernyataan, menyebutkan pihaknya telah "menyerahkan informasi yang diperlukan terkait daftar sandera yang akan dibebaskan sepanjang fase pertama perjanjian gencatan senjata, sesuai kesepakatan kepada para mediator pada Minggu malam,"

Pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pada Minggu malam bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan untuk membebaskan enam warga Israel yang disandera, termasuk sandera sipil Arbel Yehud, sebagai imbalan atas diizinkannya warga Palestina yang terdampak kembali ke rumah mereka.

"Setelah negosiasi, kami akan melaksanakan proses pembebasan tahanan berikutnya pada Kamis," bunyi pernyataan dari kantor Netanyahu.

"Pada Kamis, Arbel Yehud, tentara Agam Berger, dan satu sandera tak dikenal lainnya akan dibebaskan," tambah pernyataan tersebut.

"Secara bersamaan, tiga sandera tambahan akan dibebaskan pada hari Sabtu sesuai dengan kesepakatan," lanjut pernyataan itu.

Pernyataan Netanyahu mencatat bahwa Tel Aviv telah menerima daftar dari Hamas yang merinci status semua sandera yang akan dibebaskan pada fase pertama.

"Berdasarkan kesepakatan, Israel akan mengizinkan warga Gaza untuk kembali ke bagian utara jalur tersebut mulai besok pagi (Senin)," tambahnya.

Dalam pernyataan terpisah, juru bicara tentara Israel Avichay Adraee menyatakan bahwa warga Palestina akan diizinkan kembali dengan berjalan kaki ke Gaza utara melalui jalur Netzarim (tengah) dan Jalan Al-Rashid (barat) mulai pukul 07.00 waktu setempat (0500GMT).

Ia menambahkan bahwa perjalanan menggunakan kendaraan ke Gaza utara akan diizinkan setelah pemeriksaan melalui Jalan Salah Al-Din (timur) mulai pukul 09.00 (0700GMT).

Adraee memperingatkan agar tidak "mendekati pasukan tentara Israel di posisi atau penempatan mereka di wilayah Gaza selatan, dekat perbatasan Rafah, atau di wilayah Koridor Philadelphi."

Ia juga mengingatkan agar tidak "berenang, memancing, menyelam, atau memasuki laut dalam beberapa hari ke depan."

Fase pertama dari kesepakatan gencatan senjata selama enam pekan di Gaza mulai berlaku pada 19 Januari, menghentikan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 47.300 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 111.400 orang sejak 7 Oktober 2023.

Kesepakatan gencatan senjata tiga fase ini mencakup pertukaran tahanan dan ketenangan yang berkelanjutan, dengan tujuan mencapai gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Serangan Israel telah menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang, disertai kehancuran yang luas dan krisis kemanusiaan yang telah merenggut nyawa banyak orang lanjut usia, perempuan, dan anak-anak.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November lalu untuk Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang di wilayah tersebut.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Hamas: Pembebasan tahanan Palestina cerminkan "kemenangan bersejarah"

Baca juga: Trump mengusulkan pemindahan warga Palestina ke Mesir dan Yordania

Baca juga: Hamas: Israel halangi pengungsi Palestina pulang ke Gaza utara

Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |