Profil Budi Gunadi yang Sebut Orang Bergaji Rp 15 Juta Lebih Pintar dan Sehat

6 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin tengah menjadi sorotan setelah melontarkan pernyataan yang dianggap kontroversial.

Teranyar, ia menyatakan besaran gaji juga bisa menjadi tolak ukur kepintaran dan kesehatan seseorang. "Kalau dia enggak sehat dan pintar tidak mungkin gajinya Rp 15 juta, pasti Rp 5 juta," kata Budi Gunadi dalam sebuah dalam sebuah forum diskusi tentang Visi Kesehatan Era Prabowo di Jakarta, Sabtu, 17 Mei 2025. "Nah sekarang tantangannya gimana caranya menaikan dari Rp 5 juta ke 15 juta di 2045."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lantas, seperti apa sosok Budi Gunadi Sadikin?

Profil Budi Gunadi Sadikin

Melansir Antara, Budi Gunadi Sadikin lahir di Bogor, Jawa Barat, pada 6 Mei 1964. Dia mempunyai latar belakang pendidikan dan pengalaman yang kuat di bidang ekonomi dan perbankan sebelum akhirnya beralih ke dunia kesehatan. 

Ia menuntaskan pendidikan sarjananya (S1) di bidang fisika nuklir di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1988. Meskipun gelar akademiknya lebih mengarah ke bidang ilmu sains dan teknologi (saintek), dia justru mengumpulkan berbagai pengalaman berkarier di sektor ekonomi dan perbankan. 

Budi Gunadi mengawali perjalanan kariernya sebagai Staf Teknologi Informasi di IBM Asia Pasifik yang berkantor pusat di Tokyo, Jepang. Selanjutnya, dia tetap bekerja di IBM, tetapi di kantor Indonesia, dengan jabatan terakhir yang dipegang adalah Systems Integration & Professional Services Manager hingga 1994. 

Di tahun yang sama, Budi Gunadi pindah ke PT Bank Bali Tbk dan menerima beberapa peran penting hingga 1999, seperti General Manager Electronic Banking, Chief General Manager Human Resources, dan Chief General Manager untuk wilayah Jakarta. Setelah itu, dia bergabung dengan ABN Amro Bank Indonesia sebagai Direktur Consumer Banking hingga 2004. 

Berikutnya, ia bekerja sebagai Executive Vice President (EVP) Consumer Banking di Bank Danamon, lalu Direktur di Adira Quantum Multi Finance. Dia juga sempat menjadi Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, setelah sebelumnya mengemban tugas sebagai Direktur Mikro dan Retail Banking. 

Tak hanya itu, Budi Gunadi juga pernah menjadi Staf Khusus (Stafsus) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno pada 2016-2017, serta Wakil Menteri BUMN I sejak November 2019. Kemudian, dia ditunjuk menjadi Menteri Kesehatan di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) pada 23 Desember 2020, dan kembali dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto untuk periode 2024-2029. 

Harta Kekayaan Budi Gunadi Sadikin

Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara elektronik (e-LHKPN) yang dilihat dari laman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Budi Gunadi terpantau pertama kali menyampaikan total hartanya ketika menjadi Direktur Micro & Retail Banking Bank Mandiri, yaitu sebesar Rp 26.040.188.683 pada 30 Juni 2009. 

Setelah itu, dia kembali menyerahkan LHKPN empat tahun kemudian ketika menjadi Direktur Utama Bank Mandiri, dengan jumlah Rp 54.278.662.323 pada periode 2013. Empat tahun berikutnya, dia diketahui melaporkan total kekayaannya sebagai Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), dengan nominal tembus Rp 123.645.454.421 pada 2017 dan Rp 143.848.457.242 pada 2018. 

Saat menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN I, Budi Gunadi kembali menyerahkan laporan tentang harta kekayaannya, yaitu sebesar Rp 161.792.059.459 pada 2019. Setahun berikutnya, dia menjadi Menkes dan tercatat sebanyak lima kali menyampaikan LHKPN, yaitu Rp 164.560.176.275 pada 2020, Rp 180.358.886.597 pada 2021, Rp 182.415.145.262 pada 2022, dan Rp 200.537.426.176 pada 2023. 

Adapun LHKPN terakhir yang dilaporkan Budi Gunadi, yaitu pada Ahad, 19 Januari 2025 dengan jumlah mencapai Rp 208.243.803.179. Berikut rinciannya:

  • Tanah dan bangunan: Rp 103.000.000.000.
  • Alat transportasi dan mesin: Rp 1.400.000.000.
  • Harta bergerak lainnya: Rp 3.665.000.000.
  • Surat berharga: Rp 82.650.036.490.
  • Kas dan setara kas: Rp 27.864.362.410.
  • Harta lainnya: -
  • Utang: Rp 10.335.595.721. 

Dalam LHKPN-nya, Budi Gunadi mengaku memiliki enam bidang tanah dan/atau bangunan yang diklaim dari hasil sendiri. Aset-aset properti tersebut tersebar di Jakarta Selatan, Bekasi, dan Bandung, dengan luas bervariasi, mulai dari 50 hingga 582 meter persegi. 

Budi Gunadi juga mempunyai empat unit kendaraan roda empat yang diklaim dari hasil sendiri. Alat transportasi koleksinya terdiri dari Mercedes Benz E 300 Sedan (2012) senilai Rp 350 juta, Mini Cooper Sedan (2012) senilai Rp 250 juta, Mazda 2 All New Skyactiv R AT (2015) senilai Rp 100 juta, dan Hyundai Ioniq 5 Signtr Long (2023) senilai Rp 700 juta. 

Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 
Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |