Pemerasan Jadi Kasus Premanisme Terbanyak di Jakarta

5 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya lewat Operasi Berantas Jaya yang dilakukan sejak 9 Mei 2025 lalu telah mengungkap total 669 kasus premanisme.

Menurut Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Reonald Simanjuntak, tindak pidana pemerasan menjadi bentuk paling lazim yang diungkap oleh pihak kepolisian terkait dengan aksi-aksi premanisme. “Perbuatan pidananya, pemerasan ada 626 kasus,” kata Reonald dalam konferensi pers pada Jumat, 16 Mei 2025 lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain kasus pemerasan, kepolisian juga mengungkap beberapa bentuk-bentuk tindak pidana lainnya yang berkaitan dengan aksi premanisme. Di antaranya adalah 15 kasus kepemilikan senjata tajam, 11 kasus pengeroyokan, 8 kasus penganiayaan, 7 kasus pencurian berat, serta 2 kasus pencurian dengan kekerasan.

Reonald mengungkapkan, demografi pelaku dari aksi premanisme yang kasusnya berhasil diungkap tersebut juga beragam. “Ada pak ogah, ada (juru) parkir liar, ada pengamen, terus ada pelaku tawuran, kemudian mata elang dan debt collector, lalu preman yang suka memeras di jalan dan kemudian oknum organisasi masyarakat,” ujar dia.

Dari tangan para pelaku, pihak kepolisian telah menyita sejumlah uang yang diduga merupakan hasil dari aksi premanisme yang dilakukan. Besar uang yang diamankan oleh aparat dari total 669 kasus premanisme tersebut mencapai angka puluhan juta rupiah.

“Untuk jumlah barang bukti uang yang bisa kita amankan itu kurang lebih 36.234.900 rupiah,” kata Reonald di hadapan para wartawan.

Polda Metro Jaya diketahui telah melakukan penangkapan terhadap total 1197 orang yang diduga melakukan aksi premanisme, dengan 125 orang di antaranya kemudian ditetapkan sebagai tersangka. 1072 orang yang dibebaskan kemudian diberikan pembinaan dan pengawasan dan diminta untuk wajib lapor.

Selain menangkap ribuan preman, jajaran Polda Metro Jaya juga melakukan penertiban terhadap ratusan atribut organisasi masyarakat (ormas) yang dinilai meresahkan. Reonald mengungkapkan, pembersihan atribut ormas paling banyak dilakukan di wilayah Jakarta Pusat. “Pencopotan atribut ormas di wilayah Jakarta Pusat sebanyak 141 (atribut),” kata Reonald.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto sebelumnya telah menginstruksikan jajarannya untuk menggelar Operasi Berantas Jaya untuk menanggulangi aksi premanisme di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Operasi ini diselenggarakan selama lima belas terhitung sejak 9 hingga 23 Mei 2025.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |