TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Sektor Kalideres melanjutkan operasi pemberantasan premanisme dengan membersihkan atribut organisasi kemasyarakatan (ormas) pada Rabu, 28 Mei 2025 lalu. Ada total tiga atribut ormas yang diturunkan, termasuk bendera milik ormas Pemuda Pancasila (PP).
Polsek Kalideres melakukan penertiban terhadap atribut ormas tersebut karena dipasang di tempat-tempat yang tidak semestinya. "Kami akan terus melakukan penertiban terhadap aktivitas liar maupun simbol-simbol yang dapat mengganggu ketertiban," kata Kapolsek Kalideres Komisaris Arnold Julius Simanjuntak dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 29 Mei 2025.
Selain pembersihan terhadap atribut ormas, Polsek Kalideres juga menangkap beberapa orang yang diduga melakukan premanisme. Kepolisian mengamankan empat orang yang diduga menjadi juru parkir liar dari beberapa lokasi, salah satunya lahan parkir liar di depan Rumah Sakit Hermina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arnold mengatakan, pembersihan atribut ormas dan penangkapan terhadap juru parkir liar merupakan respon cepat kepolisian terhadap keluhan masyarakat terkait premanisme. "Ini merupakan upaya berkelanjutan dalam menjaga ketertiban umum," ucap Arnold.
Polri diketahui menggelar operasi serentak bersama seluruh jajaran Kepolisian Daerah dan Kepolisian Resor untuk menindak praktik premanisme. Hal tersebut dapat dilihat lewat surat telegram Kapolri Nomor: STR/1081/IV/OPS.1.3/2025.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta agar masyarakat secara aktif dapat melaporkan praktik premanisme yang ada di sekitar mereka. "Kami akan perintahkan anggota untuk menindak tegas," ujarnya saat ditemui di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Mei 2025.
Di wilayah hukum Polda Metro Jaya, aparat kepolisian telah menangkap 3.599 orang diduga preman. Dari ribuan orang yang ditangkap, 348 di antaranya ditetapkan statusnya sebagai tersangka. Sementara 3.251 lainnya menerima pembinaan dari kepolisian.
