Perluasan RSUD Tarakan Jakarta: Fokus pada Layanan Kanker dan Transplantasi Ginjal

1 day ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jakarta merencanakan perluasan Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Tarakan yang berlokasi di Cideng, Gambir, Jakarta Pusat.

Lahan yang digunakan untuk perluasan ini adalah bekas SDN 02 Cideng yang berada di sebelah rumah sakit. Rencana ini bertujuan untuk menambah fasilitas layanan kesehatan, khususnya pelayanan kanker terpadu dan transplantasi ginjal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Luas lahan SDN 02 Cideng sekitar 3.700 meter persegi. Menurut Direktur RSUD Tarakan, Weningtyas Purnomorini, gedung baru yang akan dibangun setinggi 18 lantai ini akan difokuskan untuk penanganan kanker dan penyakit kronis lainnya.

"(Perluasan gedung rumah sakit) Itu sebenarnya untuk pelayanan kanker terpadu. Bisa untuk layanan yang lainnya juga," ujarnya, seperti dikutip dari Antara, Jumat, 23 Mei 2025.

Selain itu, gedung baru juga akan menyediakan wisma atau tempat singgah untuk keluarga pasien. Hal ini diperuntukkan bagi mereka yang menunggu pasien dengan penyakit kronis seperti kanker, pasien kemoterapi, stroke, dan juga pasien operasi jantung terbuka. Gedung baru tersebut akan terhubung langsung dengan bangunan lama RSUD Tarakan.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menyebutkan bahwa RSUD Tarakan juga dikembangkan untuk mendukung layanan transplantasi ginjal.

"Di RSUD Tarakan itu pengembangan juga ke arah transplantasi ginjal dan itu butuh ruang. Kalau kami dapat ruang maka pengembangan layanan unggulan akan lebih leluasa, lebih lengkap fasilitasnya," kata Ani.

Namun, proses pembangunan baru bisa dimulai setelah siswa-siswa SDN 02 Cideng dipindahkan ke sekolah lain. Pemindahan tersebut menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Setelah proses pemindahan selesai, RSUD Tarakan akan mulai menyusun masterplan pembangunan. Proyek ini telah mendapatkan izin dari gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, dan ditargetkan mulai pada 2027.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, turut mengunjungi lokasi RSUD Tarakan pada Jumat, 23 Mei 2025 untuk meninjau rencana perluasan ini. Ia menyampaikan bahwa proyek ini merupakan bagian dari rencana besar pemerintah daerah dalam membangun dan memperluas layanan rumah sakit di wilayah Jakarta.

“Ini adalah rencana besar dari Pemda DKI yang akan segera membangun beberapa juga rumah sakit, terutama misal daerah Cakung, kita akan membangun rumah sakit tarafnya itu nasional di sana,” kata Rano.

Profil RSUD Tarakan

RSUD Tarakan memiliki sejarah panjang dalam penyediaan layanan kesehatan di Jakarta Pusat. Awalnya didirikan sebagai Balai Pengobatan pada 1953, tempat ini kemudian berkembang menjadi Puskesmas Kecamatan Gambir pada 1968. Pada 1987, fasilitas ini ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Kelas C dengan kapasitas 30 tempat tidur.

Seiring waktu, kapasitas dan fasilitas rumah sakit terus bertambah. Pada 1998, statusnya meningkat menjadi Rumah Sakit kelas B Non Pendidikan dengan kapasitas 140 tempat tidur.

Dikutip dari situs resminya, pada 2006, RSUD Tarakan memiliki dua gedung operasional, yaitu Gedung DP I (berlantai 8) dan Gedung DP II (berlantai 6), dengan total kapasitas lebih dari 500 tempat tidur. Kemudian pada 2017, rumah sakit ini membangun gedung 18 lantai yang diberi nama Sky Hospital, yang berdiri di atas Kali Cideng.

Gedung ini menjadi pusat layanan medis terpadu dan mendukung berbagai layanan spesialis. Saat ini, RSUD Tarakan telah menjadi rumah sakit tipe A dan rumah sakit pendidikan utama, serta memiliki akreditasi pelayanan kesehatan.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |