Jakarta (ANTARA) - Abel Makkonen Tesfaye atau yang lebih dikenal dengan nama panggung The Weeknd, adalah salah satu musisi paling populer dalam dunia R&B alternatif.
Lahir pada 16 Februari 1990 di Toronto, Kanada, ia adalah putra dari imigran Ethiopia yang hijrah ke Kanada. Meskipun memiliki latar belakang yang penuh tantangan, termasuk hubungan yang kurang baik dengan ayahnya yang meninggalkan keluarga saat ia masih balita, The Weeknd berhasil menjelma menjadi salah satu ikon musik global di era modern.
Awal kehidupan dan pengaruh musik
Abel Tesfaye tumbuh besar dengan pengaruh musik yang beragam, mulai dari musik etnik tradisional Ethiopia hingga karya Michael Jackson, sang "King of Pop." Dalam sebuah wawancara dengan Vanity Fair, ia menyebut bahwa lagu Michael Jackson tahun 1979 yang berjudul, “Don’t Stop ‘til You Get Enough”, sebagai inspirasi utama yang membantunya menemukan suara uniknya.
Minatnya pada musik mulai terlihat sejak masa sekolah menengah. Namun, setelah memutuskan untuk keluar dari sekolah, ia lebih fokus mengeksplorasi karier musiknya.
Perjalanan ini dimulai dengan merilis karya-karya awalnya di platform digital dan berhasil menarik perhatian para pecinta musik.
Perjalanan karier musik
Mixtape: Awal kesuksesan
Pada tahun 2011, The Weeknd merilis mixtape pertamanya, House of Balloons. Mixtape ini dirilis secara gratis dan langsung mendapat perhatian besar berkat vokal khasnya dan nuansa musik yang gelap. Kesuksesan ini berlanjut dengan dua mixtape lainnya, yaitu Thursday dan Echoes of Silence.
Karya-karya awal ini tidak hanya memperkenalkan The Weeknd ke industri musik tetapi juga menarik perhatian musisi terkenal seperti Drake.
Drake kemudian mengajak The Weeknd berkolaborasi dalam album Take Care pada 2011, yang mencakup beberapa lagu dari House of Balloons. Kolaborasi ini semakin melambungkan popularitasnya dan membawanya ke kontrak rekaman dengan Republic Records.
Trilogy: Album perdana
Mixtape awal The Weeknd kemudian dikompilasi dan dirilis ulang sebagai album Trilogy pada 2012, dan kemudian menjadi album platinum.
Namun, meski popularitasnya terus meningkat, The Weeknd memilih untuk menjaga privasinya dengan tidak muncul di banyak wawancara dan bahkan tidak menggunakan foto dirinya di album Kiss Land (2013).
Selain karya solonya, ia juga aktif berkolaborasi dengan artis lain. Pada 2014, ia mencetak sukses besar lewat “Earned It”, lagu dari soundtrack film Fifty Shades of Grey yang mendapat nominasi Oscar untuk Lagu Orisinal Terbaik.
Beauty Behind the Madness
Kesuksesan besar The Weeknd datang pada tahun 2015 dengan album Beauty Behind the Madness. Album ini menghadirkan lagu-lagu hit seperti “Can’t Feel My Face” dan “The Hills”.
Lagu “Can’t Feel My Face” yang bernuansa disko-pop, menjadi lagu musim panas bagi banyak orang, sementara “The Hills” memberikan nuansa balada yang lebih gelap.
Album ini membawa The Weeknd memenangkan dua Grammy Awards, termasuk Best Urban Contemporary Album dan mendapat tujuh nominasi.
Lagu “Earned It” juga memberinya kemenangan Grammy lainnya untuk Best R&B Performance.
Starboy dan kesuksesan kolaborasi
Pada November 2016, The Weeknd merilis album Starboy yang menjadi tonggak penting dalam kariernya. Album ini menampilkan kolaborasi dengan banyak artis terkenal, seperti Daft Punk, Lana Del Rey, Future, dan Kendrick Lamar.
Lagu “Starboy” dan “I Feel It Coming” yang ia bawakan bersama Daft Punk menjadi hit besar di berbagai tangga lagu.
Album ini kembali membawa kemenangan Grammy untuk kategori Best Urban Contemporary Album pada 2018.
My Dear Melancholy dan After Hours
Pada 2018, The Weeknd merilis EP My Dear Melancholy yang menghadirkan nuansa musik yang lebih gelap dan melankolis, seperti terlihat dalam lagu “Call Out My Name”.
Tahun berikutnya, ia merambah dunia film dengan debutnya dalam film Uncut Gems bersama Adam Sandler.
Pada 2020, The Weeknd merilis album After Hours, yang menjadi salah satu album terbaiknya.
Lagu “Blinding Lights” dari album ini menjadi hit global dan mendominasi tangga lagu Billboard Hot 100, menambah daftar panjang kesuksesannya.
Super Bowl 2021
Pada Februari 2021, The Weeknd menjadi penampil utama dalam pertunjukan halftime show final liga rugbi Amerika NFL Super Bowl LV di Tampa, Florida.
Aksi panggungnya yang spektakuler semakin mengukuhkan statusnya sebagai salah satu artis terbesar di dunia.
Lagu-lagu populer
Beberapa lagu paling populer dari The Weeknd meliputi:
- "Die For You"
- “Can’t Feel My Face”
- “The Hills”
- “Starboy”
- “I Feel It Coming”
- “Blinding Lights”
- “Earned It”
- “Call Out My Name”
Pengaruh dan warisan
Sebagai musisi, The Weeknd dikenal dengan gaya uniknya yang memadukan R&B, pop, dan elektronik. Selain itu, ia kerap kali menjadikan pengalaman pribadi dan kehidupannya yang kompleks sebagai inspirasi dalam lirik lagunya.
Dengan lebih dari satu dekade di industri musik, The Weeknd telah menjelma menjadi ikon global dan menginspirasi banyak musisi serta penggemar di seluruh dunia.
Kesuksesan luar biasanya tidak hanya terletak pada penghargaan dan rekor yang ia pecahkan, tetapi juga pada kemampuannya menciptakan musik yang autentik dan emosional.
Baca juga: Lirik lagu "One Of The Girls" oleh The Weeknd, Jennie dan Lily-Rose
Baca juga: Lirik lagu "Dancing In The Flame" oleh The Weeknd
Baca juga: The Weeknd debut lagu baru di Sao Paulo
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024