TEMPO.CO, Jakarta - Pakistan mengumumkan telah menembak jatuh 77 pesawat tak berawak atau drone buatan Israel yang diluncurkan oleh India pada Jumat, 9 Mei 2025. Penembakan drone itu dilakukan sebelum gencatan senjata antara India Pakistan yang ditengahi oleh Amerika Serikat pada Sabtu, 10 Mei 2025.
Penembakan drone India ini diumumkan oleh juru bicara militer Ahmed Sharif Chaudhry selama konferensi pers yang membahas perkembangan situasi militer di wilayah tersebut. Menurut surat kabar lokal Dawn yang dilansir dari Middle East Monitor, Chaudhry mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas akibat serangan India telah meningkat menjadi 33 orang, sementara jumlah korban luka telah mencapai 62 orang. Ia menuduh India melakukan serangan yang disengaja dan menargetkan wilayah sipil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menanggapi tuduhan India bahwa pesawat Pakistan telah ditembak jatuh atau bahwa Pakistan telah melakukan serangan di dalam wilayah India, Chaudhry mengatakan, “India harus menunjukkan reruntuhan setidaknya satu pesawat jika klaimnya dapat dipercaya.”
Dia mengungkapkan bahwa tentara Pakistan tidak kehilangan satu pun prajuritnya dalam bentrokan antara kedua negara, meskipun ada korban di antara prajuritnya. Chaudhry mengirim pesan ke India, mengatakan, “Jika Anda menyukai respons kami, kami akan memenuhi permintaan Anda pada waktu, tempat, dan cara yang kami pilih.”
Pakistan dan India mengumumkan pada hari Sabtu, 10 Mei 2025 bahwa mereka sepakat untuk segera melakukan gencatan senjata. Pengumuman tersebut disampaikan setelah empat hari saling serang secara militer.
Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa India dan Pakistan telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata penuh. Gencatan senjata dimulai setelah perundingan yang dimediasi oleh Amerika Serikat. Hal itu terjadi setelah Pakistan menembakkan rudal ke lokasi militer di India sebagai balasan atas serangan India terhadap pangkalan udara.
Trump, yang telah mengumumkan di Truth Social seperti dilansir Sky News, bahwa India dan Pakistan telah sepakat untuk gencatan senjata penuh dan segera.
Meskipun waktu pengumuman itu tidak terduga, menteri luar negeri AS Marco Rubio telah melakukan panggilan telepon rutin dengan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dan menteri luar negeri India sejak akhir April. Rubio telah mengunggah di X untuk mengonfirmasi gencatan senjata antara India dan Pakistan.