Utusan Trump: Israel Tak Punya Niat Bebaskan Sandera Maupun Setop Agresi di Gaza

7 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Utusan khusus Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, menyatakan bahwa Israel tak punya iktikad menghentikan agresinya di Jalur Gaza.

Saat menemui keluarga sandera Israel yang masih berada di Gaza pada Ahad, Witkoff mengatakan bahwa langkah yang paling tepat bagi Israel adalah mengusahakan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera yang baru, demikian laporan Channel 12 Israel seperti dikutip Anadolu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami mau mengantar pulang para sandera, tapi Israel tampak belum siap menghentikan perang," kata Witkoff menurut sumber yang hadir dalam pertemuan itu. Channel 12 tidak melaporkan waktu atau tempat pertemuan berlangsung.

Utusan Trump itu mengecam keputusan pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu yang meneruskan serangan di Gaza. Menurutnya, Israel hanya "memperpanjang perang meski tidak ada kemajuan lagi yang dapat dicapai".

"Saat ini, masih ada peluang yang dapat diraih oleh Israel dan semua mediator. Kami terus menekan para mediator untuk melakukan apapun demi kembalinya para sandera," ujar dia.

Pernyataan Witkoff disampaikan menyusul rencana Hamas pada Ahad untuk membebaskan tentara Israel-Amerika Alexander Idan setelah berunding dengan pihak AS di tengah upaya mencapai gencatan senjata.

Terlebih, Presiden Trump akan melakukan kunjungan ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab pada Selasa 13 Mei 2025 hingga Jumat 16 Mei 2025 mendatang. Rencana perjalanannya itu tidak mencakup kunjungan ke Israel.

Media AS dan Israel akhir-akhir ini melaporkan adanya ketegangan antara Trump dan Netanyahu. Pemerintahan Trump mengisyaratkan dapat mengambil langkah sendiri dalam kebijakan Timur Tengahnya tanpa menunggu masukan dari Netanyahu.

Israel memperkirakan masih ada 59 sandera di Jalur Gaza, termasuk 21 yang diyakini masih hidup.

Sementara, lebih dari 9.000 warga Palestina hingga kini ditahan Israel. Kelompok pembela HAM melaporkan masifnya kasus penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis, sehingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Israel tak kunjung menghentikan blokade bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza sejak 2 Maret, sehingga menyebabkan 2,4 juta warga Gaza terancam menderita kelaparan, termasuk 65.000 anak Palestina yang terancam tewas kelaparan.

Televisi pemerintah Israel KAN turut melaporkan bahwa Netanyahu sudah mengkonfirmasi kepada komisi hubungan luar negeri dan pertahanan Knesset (parlemen Israel) bahwa ada "kemungkinan kuat" Idan Alexander benar akan dibebaskan.

Sudah lebih dari 52.800 warga Palestina, sebagian besarnya adalah wanita dan anak-anak, tewas akibat serangan Israel terhadap Jalur Gaza sejak Oktober 2023.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November lalu terhadap pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan petinggi pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait serbuan militernya di wilayah tersebut.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |