Mengenal mikroplastik: Jenis dan penyebarannya dalam lingkungan

1 week ago 7

Jakarta (ANTARA) - Akhir-akhir ini mikroplastik menjadi perhatian global karena dampaknya yang mengkhawatirkan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran sangat kecil, biasanya kurang dari 5 milimeter, yang berasal dari berbagai sumber, termasuk limbah industri, produk perawatan pribadi, dan degradasi plastik yang lebih besar.

Meskipun ukurannya kecil, mikroplastik telah ditemukan di berbagai tempat, mulai dari lautan, tanah, hingga makanan yang kita konsumsi. Lantas, apa saja jenis mikroplastik yang ada? dan bagaimana penyebarannya dalam lingkungan? Simak penjelasannya berikut ini, melansir berbagai sumber.

Baca juga: Studi: Polusi mikroplastik ancam ketahanan pangan global

Mengenal mikroplastik

Mikroplastik merupakan potongan plastik berukuran sangat kecil yang dapat mencemari lingkungan. Ukurannya beragam, namun umumnya didefinisikan memiliki diameter kurang dari 5 mm.

Keberadaan mikroplastik dalam ekosistem perairan dapat berdampak pada rantai makanan. Partikel ini sering tertelan oleh mikroorganisme seperti bakteri, amoeba, dan plankton.

Selanjutnya, mikroplastik yang telah masuk ke dalam tubuh organisme kecil ini dapat berpindah ke predator-nya, misalnya ikan atau hewan air lainnya, sehingga terjadi akumulasi dalam tubuh makhluk hidup di tingkat trofik yang lebih tinggi.

Mikroplastik juga dapat masuk ke tubuh manusia melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi. Salah satunya adalah saat mengonsumsi ikan atau hasil laut yang telah terpapar limbah plastik.

Selain itu, penggunaan garam dalam proses pengawetan makanan dan wadah plastik sebagai tempat penyimpanan makanan juga dapat menjadi sumber paparan mikroplastik bagi manusia.

Baca juga: Peneliti Ecoton temukan mikroplastik dalam 5 merek teh celup Indonesia

Jenis-jenis mikroplastik dan penyebarannya dalam lingkungan

Mikroplastik umumnya dikategorikan menjadi dua jenis utama, yaitu mikroplastik primer dan mikroplastik sekunder.

1. Mikroplastik primer

Partikel plastik berukuran kecil ini memang sengaja diproduksi untuk berbagai kebutuhan manusia. Mikroplastik primer dapat ditemukan dalam produk sehari-hari seperti sabun, deterjen, kosmetik, serta serat sintetis dari pakaian.

2. Mikroplastik sekunder

Jenis ini berasal dari pecahan atau degradasi sampah plastik yang telah terbuang ke lingkungan, terutama di perairan. Contohnya meliputi botol plastik, kantong plastik, serta serat sintetis yang terlepas dari pakaian saat dicuci. Karena sifatnya yang sulit terurai, baik mikroplastik primer maupun sekunder dapat bertahan dalam waktu yang lama di lingkungan.

Penyebaran dan akumulasi mikroplastik

Setelah terbentuk, mikroplastik dapat tersebar melalui berbagai jalur, seperti udara, air, dan tanah. Misalnya, serat mikroplastik dari pakaian berbahan sintetis bisa terlepas saat dicuci dan akhirnya masuk ke saluran air.

Selain itu, partikel mikroplastik yang terbawa angin juga bisa mencemari udara dan lingkungan sekitar. Seiring waktu, mikroplastik dari berbagai sumber ini terus terakumulasi dalam ekosistem. Partikel-partikel kecil ini ditemukan mencemari sungai, laut, udara, hingga tanah pertanian.

Akibatnya, mikroplastik menjadi sulit untuk dihilangkan dari lingkungan dan dapat memberikan dampak buruk terhadap kehidupan laut, keseimbangan ekosistem, serta kesehatan manusia.

Baca juga: Cara mengurangi paparan mikroplastik dalam makanan sehari-hari

Baca juga: Jenis-jenis mikroplastik yang sering terpapar dalam makanan

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |