Masyarakat Baduy Minta RUU Desa Adat Segera Disahkan

14 hours ago 5

Serang, CNN Indonesia --

Masyarakat Baduy meminta pemerintah segera mengesahkan Undang-undang Masyarakat Hukum Adat, agar wilayah yang mereka tempati di Bumi Kanekes tetap lestari dan tidak dirusak.

Jaro Oom yang menjabat Jaro Pamarentahan Baduy mengatakan UU Masyarakat Adat penting untuk melindungi masyarakat yang masih memegang teguh prinsip leluhur.

Menurutnya, pelestarian alam di Ujung Kulon juga harus dijaga karena menjadi jantung hutan di Banten serta lokasi hidupnya badak bercula satu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelestarian alam dan hutan yang ada di Banten juga minta dijaga, seperti berada di Pulomanuk, Gunung Honje hingga Gunung Pulosari.

"Kami hoyong (kepingin) diakui, dilindungi, hoyong di khususkan RUU desa adat, perda adat, maupun tingkat Lebak, tingkat provinsi, tingkah nasional. Kami hoyong dipercepatna (dipercepat)," ujar Jaro Oom yang menjabat Jaro Pamarentahan Baduy dalam acara Seba Baduy, Sabtu (3/5).

Masyarakat Kanekes juga berharap disediakan obat penawar bisa di sekitar desanya. Sehingga ketika ada warga Baduy yang digigit ular, segera bisa di tolong dan selamat.

"Khususnya mah masyarakat Baduy bersentuhan dengan medis, kami hoyong (ingin) di fasilitasi kesehatanana, dina (dari) masalah khususna mah, bisi (kalau) kami kacocok (kegigit) ular," katanya.

Andra Soni, selaku Gubernur Banten yang disebut Bapak Gede oleh masyarakat Baduy berjanji akan melestarikan alam di wilayahnya.

Soni memerintahkan Dinas Kesehatan untuk menyediakan obat penawar bisa ular di sekitar desa adat Baduy.

"Untuk obat anti-bisa ular, untuk disediakan di sekitar desa, di puskesmas terdekat," kata Soni.

Seba Baduy 2025 sendiri masuk ke dalam Seba Gede, diikuti oleh 1.769 masyarakat Kanekes. Sekitar 69 orang masyarakat Baduy Dalam yang mengenakan pakaian serba putih dan berjalan kaki dari Leuwidamar, Kabupaten Lebak, menuju Pendopo Lama Gubernur Banten di Kota Serang.

Dalam upcara ini, Soni menerima laksa dari masyarakat adat Baduy. Laksa merupakan intisari padi hasil panen seluruh warga Baduy yang disatukan dan dikeringkan. Laksa adalah simbol utuhnya keluarga Baduy.

"Kita jadikan ini bukan sebagai tontonan tetapi sebagai tuntunan. Mereka datang membawa pesan tentang alam, harmoni dengan alam dan mereka membawa pesan tentang bagaimana kita bisa terus menjadi saudara, menjaga persatuan dan kesatuan," kata politikus Gerindra tersebut.

(fra/ynd/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |