Kemensos Hentikan Bansos 500 Keluarga karena Dianggap Sudah Mandiri

12 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sosial menghentikan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 500 keluarga penerima manfaat (KPM) karena dinilai telah mandiri secara ekonomi. Proses penghentian ini dilakukan dalam bentuk graduasi di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya, Malang, Jumat, 2 Mei 2025.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyebut penghentian bansos ini merupakan bentuk pengakuan atas keberhasilan KPM dalam meningkatkan taraf hidup. “Bansos itu sementara, berdaya selamanya,” kata pria yang akrab disapa Gus Ipul itu dikutip dari keterangan resmi Kemensos. Ia menyebut para KPM yang digraduasi telah lulus dari sekolah kehidupan dan layak naik kelas menjadi keluarga mandiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Graduasi ini, kata Gus Ipul, merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam menggeser pendekatan pengentasan kemiskinan dari semata perlindungan sosial menjadi pemberdayaan ekonomi. "Ke depan, kami akan evaluasi penerima bansos setiap lima tahun. Kami tidak ingin mereka yang masih usia produktif menjadi pasif dan bergantung terus pada bantuan," ujarnya.

Ia mengklaim penghentian bansos tidak berarti Kemensos lepas tangan. Para keluarga yang sudah tidak lagi menerima PKH tetap bisa mengakses program pemberdayaan dari kementerian dan lembaga lain, seperti Kementerian Koperasi dan UKM serta pemerintah daerah. “Setelah pemberdayaan, bisa dibantu dengan program lain yang lebih besar dari bansos,” katanya.

Kegiatan ini juga menjadi momen simbolis sinergi Kemensos dengan dunia pendidikan. Rektor Universitas Brawijaya, Widodo, yang turut hadir dalam acara ini, menyambut baik pelaksanaan wisuda KPM di lingkungan kampus. Ia bahkan membuka peluang beasiswa bagi anak-anak dari keluarga yang telah digraduasi. “Kami siap bersinergi untuk menyelesaikan masalah di masyarakat,” ujarnya.

Salah satu KPM yang digraduasi, Siti Halimatusa’diyah asal Probolinggo, mengaku telah dua tahun menerima PKH. Selama itu, ia mengembangkan usaha kue basah dan kue kering hingga kini berpenghasilan Rp2,5 juta per bulan. “Motivasinya ingin mandiri dan semangat. Saya ingin bisnis saya berkembang dan punya karyawan,” katanya.

Dalam acara tersebut, Kemensos juga memberikan penghargaan kepada 12 pendamping PKH terbaik dari Jawa Timur, sebagai bentuk apresiasi atas peran mereka dalam mendampingi KPM hingga mandiri.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |