TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar RI untuk Vatikan Michael Trias Kuncahyono mengatakan Vatikan dan Indonesia tengah mematangkan Deklarasi Istiqlal yang telah ditandatangani oleh Pemimpin Gereja Katolik Dunia Sri Paus Fransiskus dan Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar pada Kamis, 5 September 2024. Trias mengatakan dirinya belum lama ini bertemu dengan Kardinal George Jacob Koovakad—yang telah ditunjuk oleh Paus Fransiskus untuk memimpin Dikasteri Dialog Antaragama.
Menurut Trias, Kardinal Koovakad sudah menyatakan komitmennya untuk melanjutkan Deklarasi Istiqlal. “Kami bikin rencana-rencana, ada pertemuan, ada seminar, dan sebagainya yang untuk lebih mensosialisasikan Deklarasi Istiqlal,” kata Trias kepada Tempo pada Senin malam, 21 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Trias menyebut Kardinal Koovakad antusias ketika membicarakan soal Deklarasi Istiqlal lantaran ia terlibat dalam penyusunannya. Adapun Deklarasi Istiqlal merupakan dokumen yang menegaskan komitmen terhadap kerukunan antarumat beragama untuk kemanusiaan.
Selain itu, menurut Trias, ia telah mendiskusikan kelanjutan deklarasi ini bersama Pater Markus Solo Kewuta saat wisma KBRI untuk Takhta Suci (Vatikan) mengadakan acara silaturahmi pada 12 April 2025 lalu. “Saya ngobrol dengan Pater Markus juga bicara itu. Ia bilang sudah dapat teks aslinya (Deklarasi Istiqlal),” ucap dia.
Trias juga mengungkapkan bahwa sebelum Paus Fransiskus wafat, ada keinginan dari Nasaruddin Umar untuk melawat ke Vatikan. Trias menerima kabar dari Jakarta mengenai rencana itu dan menunggu kelanjutannya. Namun, rencana pertemuan lanjutan antara pemimpin tertinggi Gereja Katolik Dunia dan imam besar Masjid Istiqlal itu tak kunjung terealisasi. Apalagi setelah kesehatan Sri Paus memburuk pada awal tahun ini, tamu dari luar negeri harus dibatasi. Kemunculannya di publik pun sangat terbatas di masa pemulihan itu hingga akhirnya wafat sehari setelah Hari Paskah.
Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun pada Senin, 21 April 2025 di Casa Santa Marta. Pada pukul 09.45 setempat, Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Kamar Apostolik, mengumumkan wafatnya Paus yang telah menjabat selama 12 tahun itu.
"Saudara-saudari terkasih, dengan dukacita yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus. Pada pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya dibaktikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya," ujar Kardinal Farell dilansir dari situs Vatikan, Senin, 21 April 2025.
Sebelum wafat, Paus bernama lahir Jorge Mario Bergoglio itu sempat dirawat di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada Jumat, 14 Februari 2025. Ia menderita bronkitis yang berkembang menjadi pneumonia ganda. Paus Fransiskus pernah menderita radang selaput dada saat dewasa muda dan sebagian paru-parunya telah diangkat. Dokter telah meminta Fransiskus untuk beristirahat selama dua bulan di kediamannya di Casa Santa Marta untuk pemulihan.
Dian Rahma Fika berkontribusi dalam penulisan artikel ini.