Dunia dalam Sepekan: Kontroversi Tato Kafir Pete Hegseth dan Kepahlawanan Sugiono

KEPAHLAWANAN Sugiono dalam menyelamatkan para lansia di Korea Selatan saat kebakaran hutan melanda mendominasi Dunia dalam Sepekan. Karena aksi heroiknya itu, Pemerintah Korea Selatan mempertimbangkan memperpanjang visa tinggal pelaut Indonesia itu di negara tersebut.

Pekan lalu, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menghebohkan komunitas muslim dengan mengungkap tato bertuliskan “Kafir” di lengannya. Tato itu dianggap sebagai ekspresi kebenciannya terhadap Islam.

Dua berita lain yang menjadi perhatian adalah perkiraan 1 Syawal di seluruh dunia jelang Hari Raya Idul Fitri dan pengerahan kapal Induk AS di Timur Tengah untuk menghadapi Houthi.

The New Arab melaporkan bahwa gambar yang beredar daring menunjukkan Hegseth memiliki tato tersebut. Tato itu terletak di bisep bagian dalam lengan kanannya, memicu reaksi marah di dunia maya dan memunculkan pertanyaan atas alasan di balik tato tersebut.

Seperti dilansir media Korsel, dkilbo, penjabat Menteri Kehakiman Kim Seok-woo sedang mempertimbangkan pemberian visa F2 atau visa tinggal jangka panjang kepada Sugianto, pelaut asal Indonesia yang tinggal di Yeongdeok-gun selama beberapa tahun terakhir.

Beberapa negara akan melihat bulan sabit untuk bulan Syawal pada Sabtu, 29 Maret 2025, termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan beberapa negara lain yang merayakan hari pertama Ramadan pada 1 Maret.

Seperti dilansir dkilbo, ketika kebakaran hutan yang dimulai di Uiseong pada 25 Maret menghantam Yeongdeok-gun, Sugianto, berkeliling desa dengan kepala desa nelayan Myung-shin dan memberi tahu penduduk bahwa ada kebakaran. Ia berteriak dan mendorong penduduk untuk mengungsi.

Dilansir dari Arab News, pengumuman itu muncul saat pasukan AS menggempur pemberontak Houthi Yaman dengan serangan udara hampir setiap hari dalam kampanye yang bertujuan untuk mengakhiri ancaman yang mereka timbulkan terhadap pengiriman sipil dan kapal militer di wilayah tersebut.

Selanjutnya, baca di sini.