Dorong inovasi global, China hadirkan stabilitas dan vitalitas baru

2 months ago 41

Tianjin (ANTARA) - Suara-suara dalam Pertemuan Tahunan untuk Para Juara Baru (Annual Meeting of the New Champions/AMNC) ke-16 yang sedang berlangsung memuji China sebagai mercusuar baru yang membawa stabilitas dan vitalitas, serta mendorong inovasi global di tengah ketidakpastian ekonomi.

Acara ini, yang juga dikenal sebagai forum Davos Musim Panas (Summer Davos), diselenggarakan di Kota Tianjin, China utara, dari 24 hingga 26 Juni. Acara ini mempertemukan lebih dari 1.700 tokoh terkemuka dari 90 lebih negara dan kawasan untuk mengeksplorasi bagaimana kewirausahaan dan teknologi yang sedang berkembang dapat membuka ekonomi yang lebih dinamis dan tangguh.

Ketahanan China di tengah ketidakpastian global serta pertumbuhannya yang stabil dan berbasis inovasi telah menarik perhatian para peserta, banyak di antaranya percaya bahwa China berada dalam posisi yang sangat baik untuk berkontribusi lebih banyak bagi dunia.

Dalam pidatonya saat pembukaan forum tersebut pada Rabu (25/6), Perdana Menteri (PM) China Li Qiang menyatakan bahwa lanskap ekonomi dan perdagangan internasional sedang mengalami perubahan yang mendalam, dan menyerukan komunitas internasional untuk mengambil tindakan konstruktif dalam melaksanakan kerja sama ekonomi dan perdagangan internasional.

Li menekankan bahwa China bersedia melakukan segala upaya yang diperlukan untuk membantu mengatasi kesulitan dan tantangan yang dihadapi ekonomi global. Selain itu, China akan terus memperdalam integrasi dan konektivitasnya dengan pasar dunia serta memperkuat kolaborasi industri dengan berbagai negara.

"Kita perlu secara proaktif mengambil langkah-langkah yang lebih praktis untuk menjaga perdagangan bebas dan multilateralisme serta mendukung perkembangan ekonomi dunia yang stabil," kata Li.

Meskipun menghadapi tantangan ekonomi global, Produk Domestik Bruto (PDB) China pada 2024 tumbuh 5 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 134,91 triliun yuan (1 yuan = Rp2.280). Pertumbuhan ini berkontribusi sekitar 30 persen terhadap pertumbuhan ekonomi global. Untuk 2025, China membidik pertumbuhan PDB sekitar 5 persen.

"Saya cukup optimistis terhadap ekonomi China, baik dalam jangka menengah maupun panjang. China sedang beralih dari manufaktur barang menuju lebih banyak layanan dan perdagangan digital. Kami juga melihat banyak teknologi baru yang diterapkan," kata Presiden Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) Borge Brende kepada Xinhua dalam sebuah wawancara eksklusif.

Dalam sebuah sesi forum bersama Brende, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair menggambarkan China mungkin sebagai kisah transformasi paling luar biasa dalam beberapa dekade terakhir dan mendorong negara-negara untuk mencari pemahaman serta tetap terlibat dengan China, bukan mengisolasinya.

Inovasi menjadi inti dari pertumbuhan ekonomi China. Menempati peringkat kedua secara global, pengeluaran China untuk bidang penelitian dan pengembangan meningkat 8,3 persen pada 2024. Negara ini membuat terobosan signifikan dalam sejumlah bidang seperti teknologi kuantum, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan robotika, mengukuhkan posisinya sebagai pusat inovasi global.

PM Li menyoroti bahwa China berupaya mengembangkan dirinya menjadi pusat kekuatan konsumsi superbesar di atas fondasi yang kokoh berupa pusat kekuatan manufaktur, dan bersedia membagikan teknologi orisinal serta skenario inovatifnya kepada dunia.

Pemerintah China akan terus membangun lingkungan bisnis kelas satu yang berorientasi pasar, berbasis hukum, dan terinternasionalisasi, serta selalu membuka pintunya lebar-lebar dan menyambut hangat bisnis dari seluruh dunia untuk berinvestasi dan memperkuat kehadirannya di China, kata Li.

Berbicara di forum tersebut, Michael Gelchie, CEO Louis Dreyfus Company, mengatakan bahwa komitmen China dalam meningkatkan lingkungan bisnisnya, mendorong pembangunan yang didorong oleh inovasi, dan pasar konsumennya yang luas dan dinamis menciptakan berbagai peluang bagi perdagangan global serta memperkuat kepercayaan pada kerja sama internasional.

Untuk membuka diri lebih luas, China meluncurkan serangkaian langkah guna menarik investasi asing, termasuk pelonggaran lebih lanjut terhadap pembatasan akses pasar, peningkatan perlindungan kekayaan intelektual, dan pengoptimalan lingkungan bisnis. Berbagai upaya ini jelas membuahkan hasil. Pada 2024, sebanyak 59.080 perusahaan baru yang didanai asing didirikan di China, naik 9,9 persen (yoy).

Negara ini menarik investasi luar negeri tahunan senilai lebih dari 1 triliun yuan selama tiga tahun berturut-turut dari 2021 hingga 2023. Perusahaan multinasional besar seperti Louis Dreyfus dan Honeywell memperluas kehadiran mereka di China, dengan menyebut potensi pasar negara tersebut yang kuat dan lingkungan bisnis yang menguntungkan sebagai faktor utama.

Ukuran, ketahanan, dan vitalitas inovasi pasar China meletakkan fondasi yang kokoh bagi perusahaan multinasional untuk menginjakkan kaki di China, dan kecakapan negara ini dalam inovasi ilmiah dan teknologi, ekonomi digital, dan pembangunan rendah karbon telah menciptakan ruang yang luas bagi bisnis, kata Yu Feng, presiden Honeywell China, dalam forum tersebut.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |