Daftar negara anggota Gerakan Non Blok

2 months ago 34

Jakarta (ANTARA) - Gerakan Non-Blok (GNB) merupakan aliansi internasional yang dibentuk oleh negara-negara yang memilih untuk tidak berpihak kepada blok kekuatan besar mana pun dalam dinamika geopolitik global, khususnya selama era Perang Dingin. Didirikan secara resmi melalui Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama pada 1–6 September 1961 di Belgrade, Yugoslavia, GNB kini beranggotakan 120 negara yang tersebar di berbagai benua.

Indonesia menjadi salah satu negara pendiri GNB dan memainkan peran penting dalam kelahirannya. Konsep gerakan ini berakar pada semangat Konferensi Asia-Afrika (KAA) tahun 1955 di Bandung, yang menghasilkan Dasasila Bandung sebagai fondasi prinsip non-blok. Tokoh-tokoh utama seperti Presiden Soekarno (Indonesia), Jawaharlal Nehru (India), Gamal Abdel Nasser (Mesir), Josip Broz Tito (Yugoslavia), dan Kwame Nkrumah (Ghana) menjadi motor penggerak utama terbentuknya GNB.

Gerakan Non-Blok bertujuan mempromosikan perdamaian dunia, kemerdekaan, kedaulatan, dan pembangunan yang adil bagi negara-negara berkembang. Di era modern, GNB juga turut berperan aktif dalam isu-isu global seperti perlucutan senjata, dekolonisasi, hak asasi manusia, pengentasan kemiskinan, dan keberlanjutan lingkungan.

Baca juga: Kadin: Posisi non-blok RI ideal di tengah perang dagang AS-China

Negara anggota

Sebagian besar negara anggota GNB berasal dari Asia, Afrika, Amerika Latin, dan sebagian kawasan Timur Tengah. Hingga kini, GNB mencakup lebih dari 4,7 miliar penduduk dunia, atau sekitar 58,77 persen dari total populasi global.

Berikut adalah daftar lengkap negara-negara anggota Gerakan Non-Blok:

  1. Afghanistan
  2. Algeria
  3. Angola
  4. Antigua and Barbuda
  5. Azerbaijan
  6. Bahamas
  7. Bahrain
  8. Bangladesh
  9. Barbados
  10. Belarus
  11. Belize
  12. Benin
  13. Bhutan
  14. Bolivia
  15. Botswana
  16. Brunei
  17. Burkina Faso
  18. Burundi
  19. Cambodia
  20. Cameroon
  21. Cape Verde
  22. Central Africa
  23. Chad
  24. Chile
  25. Colombia
  26. Comoros
  27. Congo (Democratic Republic)
  28. Congo
  29. Cuba
  30. Djibouti
  31. Dominica
  32. Dominican Republic
  33. East Timor
  34. Ecuador
  35. Egypt
  36. Equatorial Guinea
  37. Eritrea
  38. Eswatini
  39. Ethiopia
  40. Fiji
  41. Gabon
  42. Gambia
  43. Ghana
  44. Grenada
  45. Guatemala
  46. Guinea
  47. Guinea-Bissau
  48. Guyana
  49. Haiti
  50. Honduras
  51. India
  52. Indonesia
  53. Iran
  54. Iraq
  55. Ivory Coast
  56. Jamaica
  57. Jordan
  58. Kenya
  59. Kuwait
  60. Laos
  61. Lebanon
  62. Lesotho
  63. Liberia
  64. Libya
  65. Madagascar
  66. Malawi
  67. Malaysia
  68. Maldives
  69. Mali
  70. Mauritania
  71. Mauritius
  72. Mongolia
  73. Morocco
  74. Mozambique
  75. Myanmar
  76. Namibia
  77. Nepal
  78. Nicaragua
  79. Niger
  80. Nigeria
  81. North Korea
  82. Oman
  83. Pakistan
  84. Palestine
  85. Panama
  86. Papua New Guinea
  87. Peru
  88. Philippines
  89. Qatar
  90. Rwanda
  91. Saint Kitts and Nevis
  92. Saint Lucia
  93. Saint Vincent and the Grenadines
  94. Sao Tome and Principe
  95. Saudi Arabia
  96. Senegal
  97. Seychelles
  98. Sierra Leone
  99. Singapore
  100. Somalia
  101. South Africa
  102. Sri Lanka
  103. Sudan
  104. Suriname
  105. Syria
  106. Tanzania
  107. Thailand
  108. Togo
  109. Trinidad and Tobago
  110. Tunisia
  111. Turkmenistan
  112. Uganda
  113. United Arab Emirates
  114. Uzbekistan
  115. Vanuatu
  116. Venezuela
  117. Vietnam
  118. Yemen
  119. Zambia
  120. Zimbabwe

Baca juga: Gerakan Non-Blok: Tujuan, sejarah, dan peran Indonesia sebagai pendiri

Selain negara-negara tersebut, terdapat juga negara-negara Eropa seperti Austria, Finlandia, Swedia, dan Swiss yang secara historis mempertahankan posisi netral selama Perang Dingin, meskipun tidak secara resmi menjadi anggota GNB.

Tokoh-tokoh utama seperti Presiden Soekarno, Jawaharlal Nehru, Gamal Abdel Nasser, Josip Broz Tito, dan Kwame Nkrumah menjadi figur sentral dalam mewujudkan ide tentang dunia yang lebih netral dan damai ini.

Dengan keanggotaan yang luas dan keragaman geografis serta politik yang tinggi, Gerakan Non-Blok masih memiliki peran strategis dalam tatanan global. GNB terus menjadi wadah penting bagi negara-negara berkembang dalam memperjuangkan kedaulatan, keadilan, dan tatanan internasional yang lebih seimbang.

Baca juga: Zulhas: Prabowo ke Rusia tunjukkan Indonesia nonblok dan berdaulat

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |