Cerita 4 Perempuan Gen Z Tentang Komunitas yang Mereka Ikuti

5 hours ago 2

CANTIKA.COM, JakartaDi tengah era digital yang serba cepat, komunitas bisa menjadi ruang aman bagi banyak perempuan untuk menemukan jati diri, mengekspresikan minat, hingga memperjuangkan ruang aman yang dibutuhkan. Bagi Generasi Z, komunitas bukan hanya sebatas melakukan kegiatan biasa, melainkan juga tentang membangun koneksi, memperluas jejaring, dan tumbuh bersama. Dalam rangka memperingati Hari Kartini 2025, Cantika berbincang secara online dengan beberapa perempuan gen Z yang aktif di komunitas pilihannya. Berikut empat di antaranya.

1. Elisa Nur Utari, Editor Akusisi dan Pegiat Literasi, 27 Tahun

Anggota dan Humas Komunitas Membaca Raden Saleh 

Elisa, editor di penerbit buku. Foto: Dok. Pribadi

1. Mengapa memilih gabung ke komunitas Membaca Raden Saleh?

Sebagai Gen Z yang selama ini dikenal banyak potensinya bahkan bisa dibilang kreatif, tapi sayangnya masih banyak yang belum tahu di mana ruangnya. Jadi alasan aku gabung ke komunitas, khususnya Membaca Raden Saleh (MRS) agar bisa jadi ruang yang nyaman untuk teman-teman Gen Z

Sebenarnya ruang terbuka itu sangat-sangat terbuka ya untuk Gen Z. Selama kita mau proaktif. Mungkin karena selama ini orang-orang menganggapnya anggota Gen Z. Nah, ini masih malu-malu, karena belum banyak yang sama-sama Gen Z,  padahal sebenarnya jika mereka mau terjun saja tidak perlu malu-malu. Itu banyak banget. 

2. Sejak kapan bergabung di Komunitas Membaca Raden Saleh?

September 2023 hingga saat ini. Kali pertama bergabung, aku dari teman aku di komunitas baca buku sejarah bareng itu banyak dimasukin ke MRS, tapi mereka tidak aktif. Malah lucunya aku yang aktif, yang paling bontot dimasukin ke grup.

3. Kegiatan apa yang paling disukai di komunitas Membaca Raden Saleh?

Sebenarnya kegiatan kami membaca buku Buku Pangeran dari Timur, salah satu bab yang dipilih setiap bulannya. Selain itu, kita menjelajahi museum-museum setiap bulannya. Ini yang paling unik, ya. Kami baca buku tempatnya berbeda-beda setiap bulan.

Sekarang, kami sudah jalan pertemuan ke-35, belum termasuk pertemuan sisipan di luar pertemuan rutin bulanan.

Dan itu tidak hanya baca buku, kami juga mengundang narasumber yang memang ahlinya. Para pakar menjelaskan berbagai macam sejarah dan budaya, baik dari wastra, museum, seni, dan semacamnya. Serunya lagi, komunitas MRS benar-benar mendukung berbagai macam kegiatan dan potensi anggotanya. 

4. Biasanya, komunitas Membaca Raden Saleh lebih sering interaksi di online atau offline?

Berlangsung offline setiap sebulan sekali dengan lokasi berbeda-beda, baik di Jabodetabek maupun luar kota. 

Elisa Nur Utari bersama anggota lain di Komunitas Membaca Raden Saleh. Foto: Dok. Pribadi

5. Hal-hal yang disenangi atau manfaat bergabung di dalam komunitas Membaca Raden Saleh?

Aku bisa mencoba banyak hal yang awalnya saya berpikir tidak mungkin. Dan sampai saat ini, aku banyak sekali mengalami hal-hal yang awalnya tadinya tidak mungkin menjadi mungkin. Kuncinya, proaktif bagi kita semua.

Asyiknya lagi, kita saling mendukung satu sama lain. Berkat ikut MRS, aku juga pernah jadi MC dan setelah itu jadi sering diminta jadi moderator. Sejak itu, para anggota full support aku. Kalaupun ada kekurangan, mereka memberi tahunya baik-baik. Selain moderator, saya jadi sering diminta edit naskah beberapa anggota juga. Benar-benar terasa manfaatnya. 

6. Apakah ada hal-hal yang tidak disukai dan membuat kamu tidak nyaman dalam komunitas Membaca Raden Saleh? 

Hal yang nggak menyenangkan adalah sulit untuk menenangkan sekitar 300 orang anggota komunitas. Itu sangat sulit, apalagi aku sebagai Humas, jadi aku juga berusaha untuk setara dengan mereka. Maksudnya bukan aku yang lebih sepuh, aku yang lebih tua, aku yang lebih jago, atau aku yang lebih berilmu. Itu nggak, tapi bagaimana caranya agar tidak saling tersinggung satu sama lain, itu yang benar-benar sangat sulit. Aku anggapnya sebagai tantangan. 

Dan juga mungkin karena aku sebagai Humas MRS di posisi depan, itu banyak orang menganggap sepele. Padahal dari menjadi Humas, aku jadi mengenal banyak orang. 

2. Maria Vivalda Vania Radja, Mahasiswi Institut Teknologi Sumatera (ITERA), 21 tahun

Anggota Komunitas Dance Cover ITERA

Maria Vivalda Vania Radja, salah satu anggot Komunitas dance cover ITERA. Foto: Dok.pribadi

1. Mengapa memilih gabung ke Komunitas Dance Cover ITERA? 

Aku bergabung ke Komunitas Dance Cover ITERA karena suka menari atau dance sejak SMA. Tak cuma itu, dance juga menjadi sarana pelepas stress akademik bagi aku.

2. Sejak kapan bergabung di Komunitas Dance Cover ITERA?

Aku bergabung sejak menjadi mahasiswa baru, tahun 2022 hingga saat ini

3. Kegiatan apa yang paling disukai di Komunitas Dance Cover ITERA?

Ada banyak kegiatan yang disukai seperti rroyek cover dance, random play dance, performance. Aku juga senang saat latihan karena bisa sekalian hang out dengan teman-teman komunitas.

4. Biasanya, Komunitas Dance Cover ITERA lebih sering interaksi di online atau offline? 

Offline, kami sering latihan.Untuk frekuensi tergantung proyek, tapi kami punya acara tiap semester, yaitu Random Play Dance. Acara ini sudah berjalan dua tahun.

Komunitas dance cover ITERA. Foto: Dok. pribadi

5. Hal-hal yang disenangi atau manfaat bergabung di dalam Komunitas Dance Cover ITERA?

Ketika tidak ada proyek, biasanya kami berkumpul di studio, dance, bercanda, ngobrol-ngobrol, seru deh.

6. Apakah ada hal-hal yang tidak disukai dan membuat kamu tidak nyaman dalam Komunitas Dance Cover Itera?

Kalau tidak nyaman, mungkin terkait kostum. Saat perform dance, kami maunya totalitas, tapi kadang kami kena catcall, verbal harassment hanya karena kostum kami yang dianggap terbuka.

Menurut aku, mau bagaimanapun kostum kami, kami tetap punya hak sebagai manusia untuk dihargai. Kami selalu tanya ke pihak penyelenggara bagaimana batasan kostum.

3. Kristiyani, Staff Accounting and Tax, 25 tahun

Anggota Komunitas Sketsa Pulang Kerja

Kristiyani, staff accounting and tax juga anggota komunitas Sketsa Pulang Kerja. Foto: Dok. pribadi

1. Mengapa memilih gabung ke Komunitas Sketsa Pulang Kerja?

Aku memilih join ke Sketsa Pulang Kerja karena selaras dengan kegemaranku, yaitu menggambar.

2. Sejak kapan bergabung di Komunitas Sketsa Pulang Kerja?

Aku bergabung di komunitas sudah sejak tahun 2018 sampai sekarang.

3. Kegiatan apa yang paling disukai di Komunitas Sketsa Pulang Kerja?

Menurut aku, kegiatan yang paling disukai di komunitas adalah membangun koneksi dengan orang-orang yang memiliki minat dan kegemaran yang sama denganku.

4. Biasanya, komunitas kamu lebih sering interaksi di online atau offline?

Saat ini lebih sering offline, pertemuan rutin dilakukan sekali dalam seminggu, namun beberapa kali menyempatkan untuk nongkrong sambil gambar bareng di luar pertemuan rutin. Selain itu, kami juga ada group chat. Jadi, interaksi online tetap ada di samping interaksi secara offline.

Komunitas Sketsa Pulang Kerja. Foto: Dok. Pribadi

5. Hal-hal yang disenangi atau manfaat bergabung di dalam Komunitas Sketsa Pulang Kerja?

Bisa mendapat pengalaman-pengalaman yang aku pikir tidak akan aku alami jika tidak bertemu dengan mereka, seperti bikin event bareng, bikin pameran, di mana aku jadi panitia saat itu. Kami juga bareng-bareng berjualan di art market, terlebih lagi mendapat teman-teman yang baik dan support segala hal baik yang kulakukan.

6.  Apakah ada hal-hal yang tidak disukai dan membuat kamu tidak nyaman dalam Komunitas Sketsa Pulang Kerja?

So far, tidak ada yang bikin tidak nyaman sih, walaupun ada paling hal-hal kecil yang besoknya pun udah jadi hal yang tidak begitu signifikan.

4. Yasmin Aqillah, Mahasiwa dan Pengajar Freelance di Bimbingan Belajar, 24 tahun

Anggota Klub Rajut Ceria 

Yasmin Aqilah. Foto: Dok. Pribadi

1. Mengapa memilih gabung ke Klub Rajut Ceria?

Berangkat dari punya hobi rajut, plus tidak ada temen yang punya hobi sama dan bingung merajut terus tapi produknya didiamkan saja di rumah. Pas aku cek Facebook, ada acara rajut bersama di Museum mandiri. Tanpa pikir panjang, aku ikut deh!! Awalnya, buat menyalurkan hobi rajut karena aku tipe yang mencoba rajut hal-hal baru, makin ke sini tujuannya buat ketemu ibu-ibu inspirator rajut yang lucu-lucu dan fashionable abissss!

2. Sejak kapan bergabung di Klub Rajut Ceria?

Sejak Juli 2024 hingga sekarang

3. Kegiatan apa saja yang disukai di Klub Rajut Ceria?

Kegiatan ketemuan, kami bisa berjumpa, ngobrol, ketawa ketiwi, kadang ada acara fashion show dan senam pagi. Sayangnya, aku lagi sibuk skripsi, jadi lagi jarang ikutt padahal ingin sekali ketemu ibu-ibu.

4. Biasanya, komunitas kamu lebih sering interaksi di online atau offline

Aku sering interaksi di grup, juga berjumpa secara langsung. Kalau ada kesempatan ngobrol, pasti kami bercerita. Event Rajut Ceria diadakan setiap, tapi aku pribadi join saat senggang karena masih sibuk tugas akhir dan kadang masih harus kerja juga kalau weekend.

Yasmin Aqilah bersama klub Rajut Ceria. Foto: Dok. Pribadi

5. Hal-hal yang disenangi atau manfaat bergabung di Klub Rajut Ceria? 

Coba deh bayangin, kapan lagi bisa nyalurin hobi rajut tapi bermanfaat buat orang lain? Di Rajut Ceria, kita bisa menyalurkan hobi, donasi hasil rajut yang artinya berguna buat orang banyak, dan juga bisa ketemu sama senior-senior yang bisa merajut sambil mengobrol. 

6. Apakah ada hal-hal yang tidak disukai dan membuat kamu tidak nyaman di Klub Rajut Ceria?

Sebenernya gak ada yang tidak disukai dan ga membuat nyaman di Klub Rajut Ceria, tapi banyak orang punya persepsi jika rajut itu cuma buat ibu-ibu dan oma-oma saja, termasuk pas aku dulu masuk ke komunitas.

Awalnya ragu bakal nyambung gak ya, jika semuanya ibu-ibu dan oma-oma. Pas dateng awkward banget, tapi ternyata disambut baik sama ibu-ibu dan oma-oma di sana, semuanya berbaur tanpa jarak karena punya hobi yang sama.

Buat teman-teman yang mau ikut komunitas Klub Rajut Ceria, jangan takut buat tiak punya temen, jangan berpikiran bahwa rajut cuma hobi nenek. Jika kita  punya hobi yang sama pasti nyaman, malah suka lupa waktu tiap ngumpul. Pokoknya Klub Rajut Ceria best!

Pilihan Editor: Suara Perempuan Milenial Tentang Komunitas: Ruang Belajar hingga Ekspresi Diri

SILVY RIANA PUTRI | ECKA PRAMITA | HANIN MARWAH | DINI AGHNNY

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |