TEMPO.CO, Jakarta - Jenazah Paus Fransiskus dipindahkan ke Basilika Santo Petrus di Vatikan pada Rabu pagi, 23 April 2025. Jenazah itu disemayamkan dalam peti terbuka sehingga para pelayat bisa melihatnya dan memberikan penghormatan terakhir.
Paus Fransiskus, seorang reformis yang inovatif, meninggal pada Senin, 21 April 2025 di usia 88 tahun karena stroke dan serangan jantung. Jenazahnya sebelumnnya disemayamkan di kediamannya di Vatikan. Pemindahan jenazah ini dilakukan dengan prosesi akbar, masuk melalui pintu tengah, diiringi para kardinal dan nyanyian Latin. Ratusan ribu orang diperkirakan akan datang untuk memberikan penghormatan terakhir.
Kapan Bisa Melihat Peti Jenazah Paus?
Setelah dipindahkan ke Basilika Santo Petrus, jenazah akan tetap di sana hingga pemakaman dilaksanakan pada Sabtu, 26 April. Masyarakat umum dapat mengunjungi peti jenazah Paus di Basilika Santo Petrus selama tiga hari, yakni Rabu mulai pukul 11 siang hingga pukul 7 malam, Kamis pada pukul 7 pagi hingga tengah malam, dan Jumat mulai pukul 7 pagi hingga pukul 7 malam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ratusan ribu pelayat dapat melakukan perjalanan untuk menemui Bapa Suci untuk terakhir kalinya. Ini berarti kemungkinan akan ada antrean untuk melihatnya. Hotel dan akomodasi di Roma juga dapat mengalami permintaan yang tinggi.
Wali kota Roma, Roberto Gualtieri, mengatakan kepada La Repubblica bahwa para pejabat sudah diminta untuk mengatur arus kedatangan pelayat ke Vatikan. "Setelah itu akan ada pemakaman. Kami semua sedang mengusahakannya," katanya, seperti dilansir Metro.co.uk.
Pemakaman Paus
Upcara pemakaman dijadwalkan pada Sabtu pagi di Lapangan Santo Petrus, dipimpin oleh dekan dewan kardinal, Giovanni Battista Re yang berusia 91 tahun. Pemakaman paus harus berlangsung di antara hari keempat dan keenam setelah kematian.
Secara historis, jenazah para paus biasanya dimakamkan di gua-gua bawah tanah di bawah Basilika Santo Petrus di Vatikan. Namun, Paus Fransiskus meminta pemakamannya di luar kebiasaan. Pada 2023, ia mengatakan bahwa makamnya telah disiapkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma. Paus Fransiskus akan menjadi Paus pertama yang dimakamkan di luar Vatikan.
Menurut Politico, jenazah paus biasanya dikuburkan dalam tiga peti jenazah (berlapis), yang terbuat dari kayu cemara, seng, dan kayu elm. Namun, Paus Fransiskus memilih untuk lebih sederhana dengan hanya satu peti mati yang terbuat dari kayu.