Jakarta (ANTARA) - Sate maranggi merupakan salah satu jenis sate khas Indonesia yang berasal dari daerah Purwakarta, Jawa Barat.
Sate maranggi biasanya terbuat dari daging sapi, domba atau kambing yang dipotong dadu dan dibumbui dengan campuran bumbu seperti ketumbar, bawang putih, kecap manis, dan rempah-rempah lainnya.
Setelah dibumbui, daging tersebut ditusuk pada tusuk sate dan dibakar di atas bara api, menghasilkan cita rasa yang menggugah selera.
Dalam perkembangan sejarahnya, asal-usul penamaan sate maranggi yang khas dari Purwakarta konon berasal dari makanan yang diciptakan oleh para pekerja di sebuah peternakan domba di Kecamatan Plered, Purwakarta.
Baca juga: Tips menghilangkan aroma menyengat pada daging kambing
Baca juga: Resep sate lilit tempe dan keciwis terasi sambal dari Chef Jordhy
Pada saat itu, para pekerja hanya dapat menikmati daging domba pada waktu-waktu tertentu, dan seringkali mereka hanya mendapatkan potongan daging yang tersisa. Mereka berpikir untuk mengolah daging sisa tersebut menjadi hidangan yang lezat.
Akhirnya, mereka menemukan cara untuk mengolah daging sisa ini. Daging tersebut dipotong kecil-kecil agar dapat dimakan secara berkala tanpa cepat busuk. Mereka merendam potongan daging dalam campuran rempah-rempah dan menambahkan sedikit gula aren. Hasilnya, air rendaman tersebut tidak hanya membuat daging menjadi awet, tetapi juga memberikan cita rasa yang khas.
Seiring berjalan nya waktu, di Kecamatan Plered muncul warung sate domba terkenal milik Mak Anggi. Nama sate yang awalnya dikenal sebagai sate Mak Anggi perlahan berubah menjadi sate Makanggi, yang kini lebih populer dengan sebutan sate maranggi.
Perkembangan pedagang sate maranggi yang berasal dari Kecamatan Plered ini terus meluas ke berbagai daerah, dengan resep yang semakin bervariasi. Tidak hanya di Purwakarta, tetapi sate ini juga mulai memiliki banyak variasi di daerah lain seperti Cianjur, Sukabumi, dan Subang.
Resep sate maranggi
Bahan utama:
• 500 gram daging sapi (bisa menggunakan daging domba, kambing, dan ayam), potong dadu
• Tusuk sate dari bambu atau besi
Bahan marinasi:
• 5 siung bawang putih, haluskan
• 4 siung bawang merah, haluskan
• 1 cm jahe, haluskan
• 1 sdm kecap manis
• 2 sdm minyak goreng
• 1 sdt garam
• 1/2 sdt kaldu sapi
• 1 sdm gula merah
• 1 sdt merica bubuk
• 1 cm lengkuas
• 1 sdt ketumbar bubuk
• 1 sdm air asam jawa (opsional, untuk menambah rasa asam)
Baca juga: Sate taichan, ini bahan, resep, dan cara membuatnya di rumah
Bahan sambal kecap:
• 3 sdm kecap manis
• 1 buah tomat, potong kecil
• 2 siung bawang merah, iris halus
• 2 buah cabai rawit, iris halus (sesuai selera)
• Air perasan jeruk limau (secukupnya)
Cara membuat sate maranggi
1. Dalam sebuah wadah, campurkan semua bahan marinasi. Aduk rata hingga semua bahan tercampur.
2. Masukkan potongan daging sapi ke dalam campuran bumbu. Aduk hingga semua daging terbalut bumbu.
3. Diamkan selama minimal 1 jam, atau lebih baik semalaman di dalam lemari es agar bumbu meresap lebih dalam.
4. Setelah dimarinasi, tusuk potongan daging satu per satu hingga tusuk sate terisi penuh
5. Panaskan bara api atau panggangan.
6. Letakkan tusuk sate di atas panggangan, olesi dengan sedikit minyak agar tidak lengket.
7. Panggang sate sambil sesekali dibolak-balik dan diolesi sisa bumbu marinasi, hingga daging matang dan berwarna kecoklatan
8. Sambil menunggu, campurkan semua bahan sambal kecap dalam sebuah wadah. Aduk hingga rata. Sesuaikan rasa, jika ingin lebih pedas bisa menambah jumlah cabai rawit.
9. Angkat dan sajikan sate maranggi yang sudah matang ke dalam piring, dengan tambahkan sambal kecap, nasi, atau ketupat sebagai pendamping.
Baca juga: Sate maranggi Purwakarta ditetapkan warisan budaya tak benda Indonesia
Baca juga: Purwakarta tata kawasan kuliner sate maranggi di Plered
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024