AS Klaim 50 Negara Minta Negosiasi soal Kebijakan Tarif Impor Trump

11 hours ago 4

CNN Indonesia

Senin, 07 Apr 2025 10:30 WIB

Menkeu AS klaim sudah 50 negara kontak Washington, mau negosiasi ulang soal kebijakan tarif impor baru. AS klaim 50 negara siap negosiasi soal kebijakan tarif impor baru. Foto: REUTERS/Carlos Barria

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent mengatakan lebih dari 50 negara sudah memulai negosiasi terkait kebijakan tarif yang diumumkan Presiden Donald Trump pada Rabu (2/4).

Ia tidak menjelaskan secara detail negara mana saja yang sudah menghubungi Gedung Putih. Namun, Bessent mengklaim negosiasi ini merupakan bukti Trump memiliki pengaruh besar di perdagangan global.

"[Trump] telah menciptakan pengaruh yang maksimal bagi dirinya sendiri," ujar Bessent, seperti diberitakan Reuters pada Senin (7/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Donald Trump juga mengakui berbincang dengan para pemimpin negara dari Eropa dan Asia selama akhir pekan. Sebagian besar pemimpin itu, ungkap Trump, berharap tarif negara mereka dapat turun hingga 50 persen.

Namun, negara-negara itu disebut harus membayar dengan banyak uang agar tarif besar itu diturunkan atau dicabut. Ia juga mengibaratkan kebijakan tarif yang mengguncang pasar saham itu bagaikan obat yang harus ditelan untuk menyembuhkan penyakit.

"Mereka datang untuk berunding. Mereka ingin bernegosiasi, tetapi tidak akan ada pembicaraan kecuali mereka membayar kami dengan banyak uang setiap tahun," ujar Trump.

"Saya tidak ingin ada yang rusak. Namun, kadang Anda harus minum obat untuk memperbaiki sesuatu," lanjutnya.

Kebijakan tarif baru yang diumumkan Presiden AS Donald Trump telah menimbulkan gejolak secara global. Pengumuman itu menyebabkan nilai saham AS turun hampir US$6 triliun pada pekan lalu.

Hal itu menyebabkan pasar saham di negara lain ikut bernasib sama, termasuk pasar-pasar di Asia. Gejolak itu pun masih berlanjut hingga awal pekan perdana setelah pengumuman tarif.

Pemerintahan Trump sejauh ini belum menunjukkan tanda-tanda mengurungkan tarif baru tersebut. Di sisi lain, negara luar AS mulai meluncurkan langkah balasan terhadap tarif tersebut.

China menjadi salah satu negara yang menanggapi kebijakan itu dengan tegas, yakni memberlakukan tarif tambahan sebesar 34 persen terhadap barang impor ke Amerika Serikat.

Besaran tarif tambahan itu sama seperti tarif timbal balik atau resiprokal yang ditetapkan AS terhadap China pekan lalu. Langkah itu menandai eskalasi baru dalam ketegangan dagang antara AS dan China.

"Kami tidak mencari konflik, namun kami juga tidak takut menghadapinya. Tekanan dan ancaman bukanlah cara yang tepat untuk berinteraksi dengan China," tegas Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan resminya dikutip CNN, Minggu (6/4).

(frl/dna)

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |