TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen atau BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera, mengatakan Prancis dan Arab Saudi punya momentum untuk menyelesaikan konflik antara Palestina dan Israel.
Mardani menuturkan bahwa konferensi tingkat tinggi solusi dua negara yang diinisiasi Prancis dan Arab Saudi muncul setelah Israel ditekan banyak negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“KTT insiasi Prancis dan Saudi punya momentum,” kata Mardani kepada Tempo, Jumat, 30 Mei 2025.
Legislator Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini mengingatkan, Israel juga wajib diselidiki atas genosida terhadap Palestina apabila Indonesia nanti membuka hubungan diplomatik dengan Israel. “Semua perilaku melanggar tata internasional mesti diselidiki,” kata Mardani kepada Tempo, Jumat, 30 Mei 2025.
Mardani mengungkapkan penyelidikan atas genosida bisa melihat preseden di negara bekas Yugoslavia. Saat itu mantan Presiden Serbia Slobodan Miloševic diadili sebagai penjahat perang. Mardani juba menegaskan bukan hanya Israel yang mesti dihukum, tetapi juga pihak yang membantu genosida Palestina.
PBB telah menjadwalkan konferensi tingkat tinggi mengenai solusi dua negara yang akan diselenggarakan pada 17–20 Juni 2025 di New York.
Dikutip dari situs resmi United Nations, konferensi ini diketuai oleh Prancis dan Arab Saudi. Keduanya menekankan perlunya konferensi bulan Juni untuk menegaskan perdamaian konkret Palestina dan Israel.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia akan membuka hubungan diplomatik jika Israel mengakui kemerdekaan Palestina.
Ucapan itu dilontarkan Prabowo dalam pernyataan bersama dengan Presiden Prancis Macron di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025. Prabowo mengatakan satu-satunya kemerdekaan bagi Palestina adalah dengan solusi dua negara.
“Begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” kata Prabowo.
Savero Aristia Wienanto berkontribusi dalam penulisan artikel ini
