4 Tokoh dalam Sejarah dari Jepara Selain RA Kartini

5 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Jepara, sebuah kabupten di pesisir utara Jawa Tengah, memiliki banyak tokoh yang telah memberikan kontribusi besar dalam sejarah dan budaya Indonesia. Selain RA Kartini, ada beberapa nama lain yang juga patut diperhitungkan. Mereka adalah tokoh-tokoh yang berperan penting dalam berbagai bidang, khususnya dalam pembentukan dan pengembangan Jepara.

1. Ratu Shima

Dikutip artikel yang tayang di Kecapi.jepara.go.id, Ratu Shima merupakan pemimpin Kerajaan Kalingga di pantai utara Jawa Tengah pada abad ke-7 Masehi. Ratu Shima dikenal sebagai sosok yang jujur dan tegas dalam pemerintahannya. Menurut catatan sejarah, ia memerintah dengan adil dan keras, yang membuatnya sangat dicintai oleh rakyatnya.

Salah satu keputusan kontroversial yang memperlihatkan kejujurannya adalah ketika ia memberlakukan hukuman potong tangan bagi pencuri, tanpa memandang status sosial, bahkan termasuk anggota keluarga kerajaan.

2. Pati Unus

Pati Unus merupakan putra dari Aryo Timur, pemimpin Jepara pada abad ke-XV. Pati Unus (1507-1521) menggantikan ayahnya dan  mencoba untuk membangun Jepara menjadi kota niaga. Pati Unus dikenal sangat gigih melawan penjajahan Portugis di Malaka yang menjadi mata rantai perdagangan Nusantara. Setelah Pati Unus wafat digantikan oleh iparnya, Fatahillah, yang berkuasa dari 1521-1536. 

3. Ratu Kalinyamat

Selain Ratu Shima, ada Ratu Kalinyamat sebagai pemimpin tangguh yang hidup sekitar lima abad sebelum Kartini. Menurut cerita tutur tradisi Jawa, ia adalah putri Pangeran Trenggana dan cucu dari Raden Patah, Sultan Demak pertama, yang menjadi bupati di Jepara. Dikenal dengan nama asli Ratna Kencana, ia mengambil alih tahta Jepara setelah kematian suaminya, Pangeran Hadiri. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah kepergian suaminya, Ratu Kalinyamat terlibat dalam penyelesaian konflik internal di Kerajaan Demak. Dikutip dari buku terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  berjudul Ratu Kalinyamat, Sejarah atau Mitos? (2019), keberanian dan kemampuannya dalam menangani situasi sulit membuatnya menjadi tokoh sentral dalam meredakan konflik tersebut. 

Namanya semakin terkenal di seluruh Jepara, menunjukkan pengaruhnya yang kuat dalam politik dan kepemimpinan. Dikutip dari laman Bapenda Jawa Tengah, pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat (1549-1579), Jepara berkembang pesat menjadi bandar niaga utama di Pulau Jawa, yang melayani eksport-import. Di samping itu juga menjadi pangkalan angkatan laut yang telah dirintis sejak masa Kerajaan Demak.

4. Sultan Hadlirin 

Sultan Hadlirin merupakan suami dari Ratu Kalinyamat dan menantu Sultan Trenggana dari Kesultanan Demak. Ia memainkan peran penting dalam pemerintahan Jepara sebelum wafat akibat konflik politik, yang kemudian mendorong istrinya naik tahta.

Sultan Hadlirin salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dengan awal terbentuknya Kabupaten Jepara. Beberapa sumber menyebut ia berasal dari Kesultanan Aceh dengan nama asli Raden Toyib. Sultan Hadlirin meninggalkan Aceh untuk menghindari konflik perebutan kekuasaan dengan adiknya, Raden Takyim. Perjalanannya membawa ia ke berbagai tempat termasuk Mekah dan Champa, sebelum akhirnya tiba di Jepara.

Putri Safira Pitaloka berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |