Viral Wisuda Mewah SMK Citra Bangsa Mandiri Purwokerto, Kementerian Pendidikan: Jangan Berlebihan

9 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Citra Bangsa Mandiri Purwokerto menjadi sorotan setelah video perpisahan atau kelulusan siswa viral di media sosial. Tampak dalam video itu wisuda diselenggarakan di sebuah gedung besar. Para siswa mengenakan toga atau jubah, sedangkan para guru SMK menggunakan kalung gordon atau kalung senat yang biasa dipakai para guru besar saat acara wisuda sarjana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat mengatakan sebaiknya sekolah menengah tak perlu menyelenggarakan wisuda. Jika pun ingin menyelenggarakan, kata dia, tetap mengedepankan kesederhanaan dan tak berlebihan.

Atip mengatakan acara wisuda yang diselenggarakan oleh SMK Citra Bangsa Mandiri tersebut berlebihan. “Jangan berlebihan seperti itu. Prosesi itu kan merupakan tradisi di perguruan tinggi. Jadi untuk di sekolah menengah tidak perlu, apalagi prosesi dengan biaya yang besar,” kata dia kepada Tempo, Selasa, 20 Mei 2025.

Atip menyebut sebetulnya sudah ada aturan berupa surat edaran dari kementerian sebagai panduan untuk sekolah dasar dan menengah dalam penyelenggaraan acara perpisahan atau wisuda siswa. Surat edaran yang dimaksud adalah Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Nomor 14 Tahun 2023. Dalam surat edaran itu, disebutkan kegiatan wisuda sekolah bukan merupakan kegiatan yang wajib dilakukan dan tidak boleh menjadi sebuah kewajiban yang memberatkan orang tua/wali murid.

“Sejumlah pemerintah daerah sudah mengeluarkan aturan larangan acara wisuda yang berlebihan. Perpisahan cukup dilakukan secara sederhana. Tidak boleh memungut biaya dari siswa atau orang tua,” kata Atip.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti juga pernah mengatakan soal penyelanggaran wisuda. Kata dia wisuda untuk anak sekolah mulai dari tingkat TK – SMA tidak masalah. Dia hanya menekankan penyelenggaraan wisuda itu tetap memegang prinsip kesederhanaan dan tidak berlebihan.

Mu’ti juga menyampaikan wisuda di sekolah harus berdasarkan kesepakatan antara orang tua murid dan sekolah. “Sepanjang itu tidak memberatkan dan itu juga atas persetujuan orang tua dan murid, masa tidak boleh?” kata Mu’ti saat ditemui usai acara Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2025 di PPSDM Kemendikdasmen, Depok, Jawa Barat, Selasa, 29 April 2025.

Dia menjelaskan sesungguhnya wisuda merupakan simbol dari rasa syukur atas kelulusan anak. Wisuda juga dapat menjadi perayaan yang menggemberikan atas kelulusan anak. “Wisuda juga bisa jadi momen mengakrabkan orang tua dengan sekolah. Karena ada orang tua sama sekali tidak pernah ke sekolah anaknya. Mereka hanya ke sekolah ketika anaknya wisuda. Sehingga, menurut saya itu dikembalikan ke masing-masing sekolah. Yang penting tidak memberatkan,” ujarnya.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |