Jakarta (ANTARA) - Indonesia merupakan negara dengan kondisi geologis dikelilingi oleh gunung berapi dan posisinya diapit tiga lempeng bumi yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, serta Lempeng Pasifik yang menuntut masyarakat untuk selalu hidup berdampingan dengan potensi bencana alam gempa bumi dan juga tsunami.
Untuk mengurangi risiko bencana alam tsunami yang bisa datang kapan saja edukasi terkait penanggulangan dan mitigasi tsunami menjadi sangat penting untuk diketahui.
Cara untuk penanggulangan dan mitigasi tsunami adalah sebagai berikut:
Sistem peringatan dini tsunami
Indonesia saat memiliki teknologi-teknologi deteksi bencana Tsunami, yaitu :
- Indonesia Tsunami Early Warning System (INATEWS) 4.0 untuk mendukung keselamatan dari ancaman gempa bumi dan tsunami.
- Info BMKG 4.0 yang memberikan layanan informasi cuaca dan iklim secara lebih presisi dan akurat.
- Digital Enhanced Cordless Telecommunications (DECT) Handset yaitu perangkat yang dikhususkan untuk membantu petugas dalam memantau lokasi-lokasi bencana yang lebih berbahaya, seperti tanah longsor atau lokasi letusan gunung.
- Teknologi Call Center dapat secara otomatis membuat laporan statistik mengenai jenis-jenis panggilan darurat yang pernah masuk dari petugas lapangan, sehingga proses analisa keadaan dapat segera dilakukan tanpa hambatan teknis apapun.
- Multi Parameter Radar (MPR) bisa memberi peringatan dini bila terjadi bencana dan bisa dipindahkan sesuai kebutuhan serta membantu dalam perekaman data cuaca.
- INA TRITON Buoy untuk memantau perubahan unsur cuaca di atas dan bawah laut.
Edukasi dan kesadaran masyarakat
Pendidikan dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap tanda-tanda dan tindakan yang harus diambil saat terjadi tsunami sangatlah penting.
Program edukasi di sekolah, kampanye kesadaran masyarakat terhadap tsunami, dan latihan evakuasi berkala dapat membantu masyarakat memahami risiko tsunami dan cara bertindak dengan siaga.
Pengetahuan ini dapat menyelamatkan nyawa dengan memastikan bahwa orang tahu ke mana harus pergi dan apa yang harus dilakukan ketika ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.
Rencana evakuasi dan infrastruktur pendukung
Rencana evakuasi yang jelas dan infrastruktur pendukung yang memadai sangat penting dalam mitigasi tsunami. Pemerintah dan otoritas setempat harus memastikan bahwa ada jalur evakuasi yang jelas dan dapat diakses, serta tempat evakuasi yang aman dan cukup untuk menampung warga yang terdampak.
Adapun hal-hal yang harus dilakukan setelah terjadi tsunami adalah:
- Perhatikan cedera yang dialami diri sendiri dan coba untuk mendapatkan pertolongan pertama sebelum membantu orang lain yang terluka atau terjebak dalam reruntuhan.
- Jangan kembali ke rumah jika belum dinyatakan aman.
- Selalu perhatikan kekuatan bangunan atau rumah sebelum masuk untuk menghindari runtuhan bangunan.
- Hindari puing-puing yang terbawa arus karena dimungkinkan terdapat benda yang bisa berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan.
Monitoring dan penelitian
Monitoring dan penelitian berkelanjutan tentang tsunami dan fenomena terkait sangat penting untuk memahami dan mengurangi risiko tsunami.
Para peneliti harus terus mempelajari pola gempa bumi, perubahan permukaan laut, dan fenomena alam lainnya yang dapat memicu tsunami.
Data dan temuan dari penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan sistem peringatan dini, merancang bangunan yang lebih aman, dan mengembangkan strategi mitigasi yang lebih efektif.
Baca juga: Daftar lima tsunami terbesar dalam sejarah
Baca juga: Tanda-tanda tsunami dan anjuran untuk keselamatan
Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024