Jakarta (ANTARA) -
Pada 22 September setiap tahunnya, Hari Sungai Sedunia diperingati di berbagai belahan dunia untuk meningkatkan kesadaran tentang melestarikan sungai dan ekosistem perairan.
Bukan hanya sebagai hari perayaan saja, tetapi juga sebagai bentuk ajakan dan edukasi bagi manusia akan peranannya dalam menjaga sungai dalam kehidupan sehari-harinya.
Hal ini terutama bagi masyarakat yang sudah tak acuh terhadap kepentingan sumber air ini, yang sering kali buang sampah dan limbah rumah tangga atau pabrik ke sungai.
Sejarah Hari Sungai Sedunia
Hari Sungai Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2005, saat PBB mengadakan kampanye "Water for Life Decade" sebagai bentuk menyadarkan kepentingan perlindungan dalam pengelolaan sumber daya air.
Kemudian, Hari Sungai Sedunia menjadi usulan dari Mark Angelo, seorang pecinta lingkungan sekaligus aktivis dari Kanada.
Angelo yang juga merupakan seorang advokat sungai internasional, mengajukan idenya ke PBB atas dasar kepeduliannya terhadap sungai di dunia dan keberhasilannya mendirikan BC Rivers Day di Kanada Barat tahun 1980.
Angelo menyadari bahwa sungai di seluruh dunia menghadapi berbagai ancaman serius, mulai dari pencemaran hingga penggundulan hutan di sekitar aliran sungai. Oleh karena itu, dia ingin mengedukasi masyarakat global agar lebih peduli terhadap kesehatan sungai.
Sejalan dengan prinsip dan tujuan Water for Life Decade, PBB menyepakati usulan tersebut dan Hari Sungai Sedunia kini menjadi peringatan tahunan yang dirayakan pada tiap hari minggu keempat di bulan September.
Pada 2024 ini, Hari Sungai Sedunia akan jatuh pada 22 September. Momen ini biasanya dilakukan dengan berbagai kegiatan yang bertujuan menjaga kebersihan dan kelestarian sungai, seperti pembersihan sungai, penanaman pohon di bantaran sungai, kampanye di media sosial, serta edukasi seminar tentang lingkungan.
Baca juga: BPBD Karawang temukan tanggul Sungai Citarum retak dan berpotensi jebol
Pentingnya sungai bagi kehidupan
Sungai memiliki peran sangat penting dalam stabilitas kehidupan makhluk hidup. Sungai tidak hanya menjadi sumber air bersih, tetapi juga menjadi jalur transportasi, sumber pangan, dan sumber ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Kotornya sungai juga dapat menjadi sumber penyebaran penyakit dan sering menimbulkan bau yang tidak sedap. Kerusakan sungai pun dapat mengganggu keindahan alam yang bisa menjadi tempat rekreasi.
Selain itu, ekosistem sungai sebagai habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna. Tak jarang terdapat spesies yang langka dan hampir punah hidup disana.
Namun, ancaman terhadap kelestarian sungai semakin besar. Pencemaran dari limbah pabrik, plastik, dan zat kimia berbahaya dapat merusak kualitas air sungai.
Hal ini menjadi dampak sangat serius, bagi lingkungan maupun kehidupan manusia. Oleh karena itu, melalui Hari Sungai Sedunia, masyarakat diajak untuk bersama-sama dalam menjaga dan melestarikan sungai.
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024