Jakarta (ANTARA) - Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi, Senin (4/11) dini hari. Letusan gunung api itu menyebabkan korban jiwa meningal dunia serta ribuan orang di berbagai desa sekitar gunung terdampak.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki dari level III Siaga menjadi Level IV Awas mulai Minggu (3/11) pukul 24.00 WITA. Peningkatan status tersebut berdasarkan hasil evaluasi aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki periode 23 Oktober 3 November 2024 pukul 18.00 WITA.
Gunung Lewotobi merupakan salah satu gunung api strato bertipe andesitik yang terletak di bagian timur Pulau Flores. Gunung Api Lewotobi memiliki dua puncak, yaitu Lewotobi Laki-laki dan Lewotobi Perempuan. Diketahui, jarak puncaknya kurang dari 2 km di sepanjang garis barat laut-tenggara.
Gunung Lewotobi Laki-laki memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut dan punya kawah di puncak lebarnya sekitar 400 meter. Sementara Gunung Lewotobi Perempuan memiliki ketinggian 1.703 meter di atas permukaan laut dan ada kawah di puncaknya memiliki lebar 700 meter.
Baca juga: PVMBG: Aktivitas kegempaan Gunung Lewotobi laki-laki masih tinggi
Baca juga: Bandara di Maumere sudah tutup dua bulan akibat erupsi Gunung Lewotobi
Puncak kedua gunung berapi tersebut mengandung kubah lava. Kedua gunung ini menjadi perhatian karena aktivitas vulkaniknya yang berulang, melansir dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gunung Lewotobi meletus sebanyak 17 kali sejak tahun 1861-2003.
Letusan Gunung Lewotobi dicirikan oleh letusan-letusan kecil yang berlangsung selama beberapa bulan mendahului letusan besar. Keduanya merupakan gunung berapi yang masih aktif.
Berdasarkan catatan aktivitas vulkanik dan riwayat letusannya, Gunung Lewotobi Laki-laki lebih sering terjadi daripada Gunung Lewotobi Perempuan.
Sejarah letusan Gunung Api Lewotobi Perempuan terjadi pada 1921 dan 1935. Selain itu, juga terjadi peningkatan aktivitas Gunung Lewotobi Perempuan pada 2011 dan 2023 lalu.
Sementara Gunung Api Lewotobi Laki-laki tercatat mengalami riwayat erupsi yang lebih panjang. Melansir dari volcano.si.edu, gunung ini pernah erupsi tahun 1861, 1865, 1868 (dua kali), 1869, dan 1907.
Kemudian, gunung api ini kembali meletus disertai aliran lava pada tahun 1909, 1910, dan 1914. Serta terjadi mengalami erupsi kembali di tahun 1932, 1933, 1939, dan 1940.
Baca juga: Badan Geologi ingatkan warga Desa Nawokote waspada abu Gunung Lewotobi
Setelah itu, Gunung Lewotobi Laki-Laki beberapa kali erupsi lagi menyemburkan abu pada tahun 1969, 1970, dan tanggal 2 April 1990. Kemudian, pada 28 Juli 1992, 1999, dan 2002.
Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami beberapa erupsi lagi, termasuk semburan abu pada tahun 1969, 1970, dan 1990. Erupsi lainnya juga tercatat pada tahun 1991, 1999, dan 2002.
Pada 17 Desember 2023, tercatat kembali erupsi PVMBG resmi menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari sebelumnya level I atau normal menjadi level II atau waspada.
Pada 1 Januari 2024, PVMBG kembali menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi Level III (Siaga) karena adanya peningkatan aktivitas visual dan kegempaan yang terekam.
Gunung Lewotobi Laki-laki sempat kembali naik status menjadi level IV (Awas) pada 9 Januari 2024 pukul 23.00 WITA, lalu diturunkan menjadi Level III (Siaga) pada tanggal 29 Januari 2024 pukul 12.00 WITA.
Tercatat sejak 3 November 2024 pukul 24.00 WITA, Gunung Lewotobi Laki-laki naik menjadi Level IV atau Awas. Hal ini lantaran terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Lewotobi dalam beberapa hari terakhir, hingga Jumat (1/11) terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi mencapai 1.500-2.000 meter di puncak.
Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki menunjukkan kenaikan signifikan. Berdasarkan pengamatan instrumental selama periode 23 Oktober hingga 3 November 2024, gempa juga terus menerus terjadi diantaranya 43 kali gempa letusan, 28 kali gempa hembusan, 94 kali gempa harmonik, 7 kali gempa Low Frequency, 133 kali gempa vulkanik dangkal, 353 kali gempa vulkanik dalam, 26 kali gempa tektonik lokal, 68 kali gempa tektonik jauh, dan 3 kali getaran banjir.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus keluarkan pijar api 1 kilometer
Baca juga: Batas zona bahaya tujuh kilometer dari Gunung Lewotobi Laki-Laki
Baca juga: PPG : Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi setinggi 1.200 meter
Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024