Trump Disebut Siap Akui Crimea Dikuasai Rusia Demi Akhiri Perang

2 hours ago 1

CNN Indonesia

Sabtu, 19 Apr 2025 23:00 WIB

Pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump disebut siap mengakui penguasaan Rusia atas wilayah yang dianeksasi, Crimea. Pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump disebut siap mengakui penguasaan Rusia atas wilayah yang dianeksasi, Crimea. (REUTERS/Nathan Howard)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump disebut siap mengakui penguasaan Rusia atas wilayah yang dianeksasi, Crimea.

Hal itu sebagai bagian dari kesepakatan damai untuk menghentikan perang Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung tiga tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu sumber mengatakan usulan tersebut untuk membantu mengakhiri perang Rusia dan Ukraina. Usulan itu juga berisi penerapan gencatan senjata di sepanjang garis depan perang, demikian dikutip CNN, Jumat (18/4).

Lebih lanjut sumber itu menerangkan kerangka kerja itu atau framework dibagikan ke para pejabat Eropa dan Ukraina saat bertemu di Prancis beberapa hari lalu.

Selain itu, sumber mengatakan AS melalui Menteri Luar Negeri Marco Rubio telah menyampaikan proposal tersebut ke Menlu Rusia Sergey Lavrov saat berbicara via telepon.

AS juga dilaporkan masih memiliki sejumlah kerangka kerja sama yang harus diselesaikan. Pemerintahan Trump akan berencana bekerja sama dengan Ukraina dan Eropa untuk menyelesaikan proposal itu.

Pada saat yang sama, utusan Timur Tengah AS Steve Witkoff akan berbicara dengan pejabat Rusia untuk menyetujui kerangka kerja buatan AS secara keseluruhan.

Trump sebelumnya menyatakan AS akan menarik diri dari negosiasi damai Rusia-Ukraina jika tak ada kemajuan. Dia enggan menyalahkan pemerintah Rusia maupun Ukraina.

"Jika karena alasan tertentu salah satu pihak dari keduanya mempersulit keadaan, kami akan bilang: Kalian bodoh. Kalian bodoh sekali. Kalian orang mengerikan dan kami akan bersikap bodoh amat. Tapi, kami berharap tak melakukan itu," kata Trump pada Kamis (17/4), dikutip AFP.

Sejak kampanye pemilihan presiden tahun lalu, Trump berulang kali sesumbar akan menyelesaikan perang Rusia-Ukraina dalam waktu 24 jam. Namun, empat bulan usai resmi dilantik gencatan senjata belum tercapai.

Menyoal Crimea, Rusia telah mencaplok semenanjung ini pada 2014 usai kejatuhan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych. Komunitas dan organisasi internasional menganggap tindakan Moskow ilegal dan enggan mengakui Crimea bagian dari Kremlin.

Crimea merupakan daerah otonom yang punya parlemen sendiri. Namun, secara fisik dan politik masuk ke dalam wilayah kedaulatan Ukraina. Sejak aneksasi itu, Crimea berada di bawah pendudukan Rusia.

Rusia bahkan menjadikan Crimea sebagai pangkalan untuk menyerang Ukraina saat melancarkan invasi pada Februari 2022.

(isa/end)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |