CNN Indonesia
Selasa, 29 Jul 2025 14:26 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Militer Thailand mengeklaim menewaskan salah satu jenderal top militer Kamboja saat kedua negara terlibat perang.
Thailand dan Kamboja saat ini memasuki gencatan senjata melalui perundingan di Kuala Lumpur, Senin (28/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Thailand kemudian menuding Kamboja melanggar gencatan senjata hari ini.
Sementara itu pada Senin pukul 11.13 waktu setempat, the Nation Thailand melaporkan salah satu sumber dari Teritori II Angkatan Darat Thailand menyampaikan Jenderal Srey Duk tewas dalam pertempuran.
Thailand sebelumnya mengerahkan dua jet tempur F-16 pada pukul 22.28 waktu setempat untuk membombardir area di kuil Ta Kwai.
Operasi itu dilakukan untuk memotong jalur pasukan Kamboja dan menargetkan posisi artileri musuh.
Srey Duk merupakan Wakil Panglima Militer Kerajaan Kamboja sekaligus komandan Divisi Ke-3 Pendukung, selama pertempuran di perbatasan Thailand dan Kamboja.
Jenderal Srey Duk dikenal sebagai salah satu orang dekat mantan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. Ia selalu setia menemani Hun Sen berjuang di masa-masa konflik negara itu.
Srey Duk pernah menjadi perwakilan Kamboja dalam negosiasi dengan utusan Thailand, komandan Pasukan Khusus Thailand di Suranaree Mayor Jenderal Somphop Paravech, terkait sengketa perbatasan di Chon
Perundingan itu kemudian menghasilkan kesepakatan bahwa kedua negara menarik kembali pasukannya ke posisi sebelumnya dan menimbun parit perbatasan yang sudah digali pada 8 Juli 2025. Hasil tersebut pun dianggap sebagai kunci meredakan situasi sampai perang kembali meletus.
(bac)