Tensi Meningkat, AS Bicara Peluang Setop Ekspor Minyak Iran

1 week ago 9

Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat bicara peluang menyetop ekspor minyak Iran di tengah tensi kedua negara yang kian meningkat.

Menteri Energi AS Chris Wright mengatakan bahwa pihaknya dapat menghentikan ekspor minyak Iran. Hal ini disebut bagian dari rencana Presiden Donald Trump untuk menekan Teheran atas program nuklir Iran.

Wright menilai sekutu-sekutu Teluk Amerika Serikat sangat prihatin dengan Iran yang memiliki kekuatan nuklir dan memiliki tekad yang sama dengan Amerika Serikat. Menurut mereka hal ini merupakan situasi yang tidak menguntungkan siapa pun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ekspor minyak Iran ke AS sempat pulih di bawah pemerintahan Joe Biden. Menurut data industri, sejauh ini pada tahun 2025 jumlah ekspor minyak Iran ke AS juga belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

"Hal itu sebenarnya sangat bisa dilakukan. Presiden Trump sebenarnya telah melakukannya pada masa jabatan pertama," kata Wright ketika ditanya bagaimana Amerika Serikat dapat menegakkan kebijakan tekanan maksimum terhadap Teheran, melansir Reuters, Jumat (11/4).

"Kita bisa mengikuti kapal-kapal yang meninggalkan Iran. Kita tahu ke mana mereka pergi. Kita bisa menghentikan ekspor minyak Iran," lanjut dia.

Ketika ditanya apakah AS akan secara langsung menghentikan kapal-kapal Iran di laut, Wright menjawab dengan diplomatis.

"Saya tidak akan berbicara tentang metodologi spesifik tentang bagaimana hal itu akan terjadi. Tapi apakah kita bisa menekan Iran? 100 persen," tegasnya. 

Iran sebelumnya mengaku bakal membuka peluang untuk melakukan pembicaraan nuklir tingkat tinggi dengan Amerika Serikat pada hari Sabtu setelah Trump mengancam akan melakukan pengeboman jika diskusi gagal.

Ketika ditanya apakah tindakan militer terhadap Iran akan mengarah pada perubahan rezim, Wright tidak menjawab secara spesifik.

"Dalam jangka pendek, karena kekuatan produksi energi Amerika dan hubungan kami dengan sekutu-sekutu kami, kami akan memperketat sanksi-sanksi dan memperketat kemampuan Iran untuk mengekspor minyak. Anda memulai dengan ekonomi, Anda memulai dengan negosiasi, kami harap itu sudah cukup. Namun pada akhirnya, tidak ada Iran yang bersenjata nuklir," jelas dia.

Wright juga memprediksi bahwa akan ada harapan untuk permintaan dan penawaran minyak dalam beberapa tahun ke depan di bawah kebijakan-kebijakan Trump. Selain itu, menurutnya kekhawatiran pasar tentang pertumbuhan ekonomi akan terbukti salah.

"Tetapi tentu saja industri harus menguntungkan untuk mendorong pertumbuhan. Dan saya pikir hal itu akan datang dari kombinasi hambatan struktural yang dihilangkan oleh pemerintahan Trump dan inovasi oleh industri," jelas dia.

Menurut Wright sejauh ini tidak ada koordinasi langsung antara AS dan negara-negara yang terabung dalam Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tentang keputusannya untuk meningkatkan pasokan minyak.

"Tetapi kami memiliki hubungan yang sangat dekat dengan sekutu-sekutu utama kami di Teluk," kata Wright.

Selain itu, ia meyakini sekutu-sekutu AS memiliki pandangan yang sama dengan pemerintahan Trump bahwa dunia membutuhkan lebih banyak energi.

Trump sebelumnya secara terbuka meminta OPEC dan pemimpin de facto Arab Saudi untuk menurunkan harga minyak. OPEC dan sekutu-sekutunya termasuk Rusia terdiri dari kelompok OPEC+ yang lebih luas.

Peningkatan pasokannya memperdalam penurunan harga minyak yang dipicu oleh pengumuman tarif Trump minggu lalu.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |