TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi baru-baru ini menjadi sorotan setelah ia mengusulkan agar prosedur vasektomi dijadikan syarat bagi masyarakat prasejahtera untuk menerima bantuan sosial (bansos). Dedi berdalih bahwa langkah tersebut bertujuan untuk mengendalikan angka kelahiran di kalangan keluarga miskin dan sebagai bentuk tanggung jawab pria dalam perencanaan keluarga.
Meski menuai kritik, wacana ini membuka mata masyarakat mengenai manfaat vasektomi, tak hanya bagi pria, tetapi juga bagi wanita, khususnya dalam hal kesehatan. Berikut lima manfaat vasektomi bagi wanita yang patut diketahui.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Terhindar dari Efek Samping Kontrasepsi Hormonal
Menurut Planned Parenthood, salah satu dampak paling nyata dari pria yang menjalani vasektomi adalah wanita tidak lagi perlu bergantung pada kontrasepsi hormonal seperti pil KB, suntik, atau implan.
Penggunaan kontrasepsi hormonal pada wanita sering memunculkan efek samping seperti perubahan mood, jerawat, kenaikan berat badan, hingga gangguan menstruasi. Dengan pasangan yang telah divasektomi, wanita bisa menjalani hidup tanpa gangguan hormonal buatan dan lebih stabil secara emosional maupun fisik.
2. Menghindari Risiko Operasi Medis
Alternatif lain bagi wanita yang tidak ingin hamil adalah melalui tubektomi, yaitu prosedur sterilisasi permanen bagi wanita. Namun tubektomi melibatkan operasi dengan anestesi umum, rawat inap, serta masa pemulihan yang lebih lama dan menyakitkan.
Di sisi lain, menurut Austin Center for Vasectomy, vasektomi pada pria adalah prosedur sederhana tanpa operasi besar, sehingga membantu wanita terhindar dari risiko komplikasi dan kesakitan akibat operasi medis yang lebih besar.
3. Mengurangi Risiko Kehamilan yang Tidak Direncanakan
Vasektomi terbukti lebih dari 99 persen efektif dalam mencegah kehamilan, bahkan lebih andal dibandingkan banyak metode kontrasepsi wanita. Menurut American Urological Association, risiko kehamilan pasca-vasektomi hanya 1 dalam 2.000 jika hasil analisis menunjukkan sperma sudah tidak ditemukan.
Bagi wanita, ini berarti tingkat keamanan tinggi dari kehamilan yang tidak direncanakan, tanpa perlu mengingat jadwal minum pil atau menggunakan alat tambahan saat berhubungan.
4. Keseimbangan Tanggung Jawab dalam Perencanaan Keluarga
Selama ini, sebagian besar beban perencanaan keluarga sering kali jatuh kepada pihak wanita. Dengan meningkatnya kesadaran pria untuk menjalani vasektomi, tanggung jawab tersebut menjadi lebih seimbang.
Hal ini berdampak positif pada relasi pasangan, memperkuat rasa kepercayaan, empati, dan saling menghargai dalam pengambilan keputusan jangka panjang seperti memiliki atau tidak memiliki anak.
5. Kebebasan dan Kualitas Hubungan yang Lebih Baik
Ketika tidak lagi terbebani oleh kekhawatiran akan kehamilan atau kebutuhan penggunaan kontrasepsi tambahan, banyak pasangan melaporkan peningkatan kualitas hubungan. Wanita dapat merasakan hubungan seksual yang lebih nyaman, spontan, dan bebas dari tekanan psikologis. Hal ini juga menciptakan ruang untuk keintiman emosional yang lebih dalam dalam hubungan jangka panjang.
Meski wacana menjadikan vasektomi sebagai syarat bansos menimbulkan kontroversi, diskusi yang muncul darinya membantu mengangkat pentingnya keterlibatan pria dalam perencanaan keluarga.
Vasektomi bukan hanya bermanfaat bagi pria, tetapi juga berdampak signifikan dalam meningkatkan kesehatan dan kenyamanan wanita, menjadikannya salah satu pilihan kontrasepsi yang layak dipertimbangkan oleh pasangan yang tidak lagi berencana memiliki anak.
Sapto Yunus dan Antara turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.