KEJAKSAAN Agung membuat kejutan pada Sabtu menjelang tengah malam, 12 April 2025. Direktur Tindak Pidana Khusus Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Abdul Qohar mengumumkan penangkapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Muhammad Arif Nuryanta, seorang panitera dan dua pengacara bernama Ariyanto dan Marcella Santoso. Jaksa menuduh Arif menerima suap Rp 60 miliar dari Ariyanto dan Marcella untuk “mengurus” vonis tiga terdakwa korporasi dalam kasus korupsi minyak goreng.
Tim Hukum dan Kriminalitas Tempo awalnya tak mengusulkan kasus ini sebagai laporan panjang. Kami justru membahas usul lain di rapat redaksi yang digelar sehari sebelum penangkapan itu. Kami memilih mendahulukan laporan ini karena praktik suap melibatkan petinggi pengadilan dan pengacara kondang yang kerap memamerkan gaya hidup glamor. Apalagi, sejumlah hakim yang ikut ditangkap juga memiliki rekam jejak yang terlihat bersih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penelusuran tim menemukan informasi bahwa ada alasan kenapa Abdul Qohar baru mengumumkan penangkapan itu menjelang dini hari. Para tersangka rupanya terus bersikeras tak bersalah. Interogasi mulai menemukan titik terang saat ada salah seorang tersangka yang mengendor lalu blak-blakan mengaku kepada penyidik. Akibat informasi baru itu, para tersangka lain juga mulai melunak. Bahkan ada salah seorang yang terpaksa mengubah berita acara pemeriksaan sehingga makin molor penetapan mereka menjadi tersangka.
Kasus ini juga menarik karena sebagian tersangka justru tak terlihat di perkara ini saat persidangan berjalan. Persidangan ketiga korporasi sebenarnya digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta yang berada di bawah naungan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Ternyata sebelum menjadi Ketua PN Jakarta Selatan, Arif Nuryanta menjabat Wakil Ketua PN Jakarta Pusat. Salah seorang tersangka juga bertugas sebagai panitera di PN Jakarta Utara, bukan Pengadilan Tipikor Jakarta. Ariyanto dan Marcella bukan pengacara yang sehari-hari mendampingi ketiga korporasi di persidangan.
Dalam artikel Tempo pekan ini, kami berupaya menjawab semua pertanyaan itu dan menyajikan sejumlah peristiwa di balik kasus suap hakim tersebut. Muncul pula informasi peran “Geng Riau” dari balik kasus ini. Siapa mereka?
Di edisi yang sama, kami juga berusaha mengungkap bagaimana seorang calon dokter anestesi memperkosa pasien di rumah sakit. Silakan simak tulisannya di Tempo pekan ini.