Sebelum berevolusi hisap darah, lintah dulunya predator laut

1 week ago 8

Jakarta (ANTARA) - Fosil berusia 430 juta tahun mengungkapkan bahwa lintah awalnya merupakan pemburu hewan-hewan laut kecil di lautan sebelum kemudian berevolusi menjadi hewan penghisap darah, menurut penelitian teranyar baru-baru ini.

Penemuan fosil berusia 430 itu juta tahun telah mengubah usia sejarah lintah. Sebelumnya, ahli paleontologi memperkirakan bahwa lintah muncul sekitar 150–200 juta tahun lalu. Dengan ditemukannya fosil tersebut, ternyata kemunculan lintah di bumi telah ada 200 juta tahun lebih awal lagi.

Melansir Science Daily, tidak seperti lintah masa kini yang menghisap darah dengan menusukannya ke kulit inang, nenek moyang lintah kemungkinan besar merupakan predator laut yang berburu hewan laut kecil menggunakan penghisap ekornya yang besar.

Hal itu ditandai dengan temuan fosil yang menunjukkan bentuk tubuh bersegmen seperti tetesan air dengan fitur penghisap besar di bagian ekor, yang mirip dengan fitur yang ada pada lintah modern.

Bedanya, fosil ini tidak memiliki fitur penghisap di bagian depan seperti yang digunakan lintah masa kini untuk menempel dan menghisap darah inangnya.

Baca juga: Bengkulu ekspor 6.000 lintah ke Malaysia dan Filipina

Ketiadaan fitur itu memberi petunjuk bahwa nenek moyang lintah bukanlah penghisap darah mamalia, reptil, dan vertebrata lainnya, melainkan predator laut yang memangsa hewan bertubuh lunak kecil secara utuh atau menyedot cairan tubuh mangsanya.

Fosil langka itu ditemukan di Biota Waukesha, Wisconsin, Amerika Serikat (AS), dengan kondisi pengawetan yang luar biasa, yang membuat spesimen itu tetap terjaga berikut penampakan detailnya.

Para peneliti mengaku sulit untuk memahami asal-usul lintah karena lintah masuk ke dalam hewan bertubuh lunak yang lintah tidak memiliki tulang, cangkang, ataupun eksoskeleton yang mudah terawetkan selama jutaan tahun. Untuk itu, mengawetkan fosil lintah bukanlah hal yang mudah karena jarang meninggalkan fosil.

Penelitian ini pun menunjukkan bahwa lintah melakukan evolusi yang panjang untuk dapat menjadi seperti saat ini sebab mengisap darah bukanlah kemampuan sederhana, di mana hewan harus mengembangkan mulut yang mampu menusuk, zat antikoagulan untuk mencegah darah membeku, hingga enzim khusus untuk mencernanya.

Penelitian berjudul "Fosil tubuh lintah pertama diperkirakan mendahului asal usul hirudinidan sekitar 200 juta tahun” itu dilakukan oleh sejumlah peneliti dari University of California, Riverside; University of Toronto; University of São Paulo; hingga Ohio State University.

Baca juga: Manfaat terapi lintah untuk kesehatan, tapi adakah efek sampingnya?

Baca juga: Hoaks! Pria asal Solo meninggal dunia akibat memakan kangkung berisi lintah

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |