Rupiah Melemah ke Rp16.520, Diprediksi Terus Tertekan hingga Awal Pekan Depan

8 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah melemah ke level Rp16.520 per dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Jumat, 9 Mei 2025. Analis memprediksi pelemahan ini berlanjut pada perdagangan Senin pekan depan.

Rupiah hari ini turun 18 poin dibandingkan dengan penutupan sebelumnya, yakni Rp16.502 per dolar AS. Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan pergerakan rupiah akan fluktuatif. “Untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di kisaran Rp16.510–16.570 per dolar AS,” kata Ibrahim dalam analisis rutinnya, Jumat, 9 Mei 2025.

Data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mencatat rupiah melemah ke posisi Rp16.532 per dolar AS, dibandingkan dengan Rp16.497 pada hari sebelumnya.

Ibrahim menjelaskan beberapa sentimen global memengaruhi pergerakan nilai tukar, termasuk dialog antara sejumlah negara dan AS terkait penerapan tarif resiprokal. Pemerintah AS dijadwalkan bertemu dengan perwakilan dari Cina dan Swiss untuk membahas isu ini.

Pada Kamis lalu, Presiden Donald Trump menandatangani kesepakatan dagang dengan Inggris. AS tetap memberlakukan tarif 10 persen terhadap barang impor dari Inggris, sementara Inggris menyepakati penurunan tarif dari 5,1 persen menjadi 1,8 persen.

Menteri Perdagangan AS menyatakan bahwa pemerintah berencana menjalin lusinan kesepakatan perdagangan baru, tetapi tetap mempertahankan tarif universal sebesar 10 persen.

Dari dalam negeri, Ibrahim menyoroti hasil survei konsumen Bank Indonesia pada April 2025 yang menunjukkan keyakinan masyarakat terhadap kondisi ekonomi tetap kuat. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada April tercatat sebesar 121,7, meningkat dibanding Maret yang berada di level 121,1.

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) juga naik dari 110,6 pada Maret menjadi 113,7 pada April. “Optimisme konsumen yang meningkat pada April 2025 bersumber dari kenaikan keyakinan terhadap kondisi ekonomi saat ini dan tetap terjaganya harapan terhadap ekonomi ke depan,” ujar Ibrahim.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |