CNN Indonesia
Selasa, 27 Mei 2025 20:14 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Serikat guru terbesar di Meksiko yang beranggotakan 100 ribu orang, National Educational Workers Coordination (CNTE), melakukan aksi demonstrasi menuntut kenaikan gaji dan banding terkait undang-undang pensiun.
Dalam aksi mogok yang dilakukan pada Jumat (23/5) lalu tersebut, ribuan guru melakukan penutupan jalan di Mexico City mulai pukul 2 siang waktu setempat, hingga menyebabkan kekacauan pada penerbangan di Bandara Internasional Benito Juarez.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir New York Times, demonstrasi itu disebut mencerminkan bahwa Presiden Claudian Sheinbaum semakin mendapat tekanan dari beberapa serikat pekerja dan gerakan sosial, imbas kondisi ekonomi dan efisiensi anggaran.
Langkah ekonomi pemerintah itu membatasi kemampuan negara untuk menaikkan upah dan memperbaiki kondisi kerja bagi banyak sektor pegawai negeri.
"Kami tidak mendapat perhatian atau rasa hormat untuk menyelesaikan tuntutan kami, bahkan yang paling minimal sekalipun, dari presiden," ujar pemimpin serikat buruh dari negara bagian Michoacan, Eva Hinojosa Tera.
Usai demonstrasi besar itu, Presiden Sheinbaum mengatakan mendukung penyampaian pendapat selama dilakukan secara damai. Dia juga menawarkan serikat buruh kesempatan untuk bertemu dengan menteri dalam negeri dan menteri pendidikan.
"Apa yang telah diberikan pemerintah kepada para guru sangat banyak, dan saya berharap kami dapat memberikan lebih banyak lagi, karena para guru di Meksiko layak mendapatkan segalanya," ungkap Sheinbaum.
Selain itu, dia juga mengakui bahwa pemerintah Meksiko saat ini tidak mampu untuk menaikkan gaji para guru.
"Ada kalanya anggaran terbatas," kata dia.
Pekan lalu, pemerintah Meksiko mengatakan bakal menaikkan gaji guru sebesar 10 persen dan menawarkan tambahan satu minggu libur. Pengumuman itu disambut baik oleh sebagian serikat guru.
(dna/dna)