TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo akan merenovasi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak atau RPTRA Kalijodo yang berlokasi di perbatasan Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Alasannya, dia ingin kawasan tersebut bisa dimanfaatkan dengan lebih maksimal oleh masyarakat Jakarta.
Pramono menargetkan revitalisasi RPTRA Kalijodo bisa rampung pada November tahun ini. "Saya minta untuk bisa difungsikan kembali, mudah-mudahan dalam waktu kurang lebih enam bulan," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu saat mengunjungi taman tersebut pada Jumat, 16 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pramono menilai RPTRA Kalijodo saat ini tidak berfungsi maksimal sebagai ruang publik. Menurut dia, taman itu berada dalam kondisi yang lebih baik di masa dua mantan gubernur Jakarta dari partainya, yaitu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, yang menjabat pada 2014-2017.
Pramono berujar ingin mengembalikan kondisi RPTRA Kalijodo warisan Ahok itu agar lebih terawat seperti semula. "Saya ingin memperbaiki yang dulu ditinggalkan oleh para gubernur yang menurut saya baik," ucap dia.
Mantan sekretaris kabinet itu berharap RPTRA Kalijodo bisa menjadi tempat berkegiatan warga Jakarta. "Bisa olahraga, bisa jogging, bisa berteater, berpusi, bermain gitar, dan sebagainya," kata Pramono.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Fajar Sauri mengungkapkan konsep penataan ulang RPTRA Kalijodo. Pemerintah, kata Fajar, akan menambahkan sejumlah fasilitas baru untuk taman tersebut.
Fajar mengklaim penambahan fasilitas baru dilakukan sesuai dengan permintaan warga sekitar Kalijodo. "Yang diminta warga adalah lapangan olahraga yang sifatnya multifungsi yang bisa digunakan untuk voli, basket, dan futsal," ucap dia.
Selain itu, Fajar menyampaikan pemerintah juga akan membangun amphiteater untuk kegiatan komunitas di taman. "Dan ruang kontemplasi untuk healing dengan suasana alam," kata Fajar.
Kawasan Kalijodo sebelumnya dikenal sebagai kawasan lokalisasi prostitusi yang terletak di perbatasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Kawasan ini kemudian digusur saat Ahok menjabat sebagai gubernur Jakarta dan dijadikan ruang terbuka hijau dan ruang publik terpadu ramah anak.
