Prambanan Bersholawat Pindah Lokasi dan Ganti Nama setelah Polemik

6 hours ago 2

TEMPO.CO, Yogyakarta - Prambanan Bersholawat yang menjadi polemik akhirnya dipindah. Acara yang digelar oleh klub motor Pelopor CB itu rencananya dilaksanakan pada 10 dan 11 Mei 2025.

Awalnya, acara akan diadakan di zona III kawasan Candi Prambanan yang jauhnya 1,3 kilometer dari candi utama. Namun, karena banyak yang protes di media sosial, lokasi acara dipindahkan ke lokasi yang belum dipastikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Trawiten, ketua Pelopor CB, merespons polemik yang terjadi. “Kami mohon maaf karena poster acara ada latar belakang Candi Prambanan,” kata Trawiten saat ditemui di Pendopo Candi Sewu, Prambanan, Klaten, Selasa, 6 Mei 2025.

Panitia memutuskan untuk memindahkan lokasi yang sebenarnya sudah direncanakan secara matang oleh berbagai pihak, baik oleh pengelola candi maupun perwakilan umat Hindu.

“Sudah ada kepastian, lokasi kami pindah, tetapi waktu penyelenggaraan tetap sama,” kata dia.

Prambanan sebagai Ikon Pariwisata

Sebenarnya, kata Trawiten, panitia memasang latar belakang Candi Prambanan karena alasan ikon pariwisata. Ia tidak menyangka ada polemik sejauh ini yang menyentil agama. Niatnya memang sekaligus untuk menambah kampanye pariwisata.

Dalam poster atau flyer yang beredar di media sosial, acara Prambanan Bersholawat ada gambar Candi Prambanan sebagai latar belakang. Ia mengaku, sebenarnya nama Prambanan merupakan nama kecamatan di Klaten Jawa Tengah dan kapanewon (kecamatan) di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Karena polemik itu, nama acara pun diubah. “Kami ubah menjadi Pelopor Bersholawat,” kata dia.

Mengundang Gus Miftah

Acara yang akan diikuti oleh sekitar 7.000 pemilik sepeda motor CB itu akan dihadiri Gus Miftah Habiburrahman Maulana. Perwakilan manajemen Gus Miftah, Wahyu Laksono, mengatakan bahwa Gus Miftah diundang panitia Pelopor CB untuk mengisi acara itu. “Bukan Gus Miftah yang mengadakan, tetapi beliau diundang untuk mengisi acara,” kata dia.

Rencana pemindahan lokasi ini juga atas saran dari Gus Miftah. Jika lokasinya pindah, pengasuh pesantren Ora Aji itu tetap akan hadir dalam acara itu. 

Trawiten mengatakan bahwa acara tersebut digelar untuk memeriahkan ulang tahun klub motor itu. "Enggak tahu kemudian terjadi seperti ini, mohon bantuan teman-teman untuk meluruskan semua kegiatan kami,” kata Trawiten.

General Manager Candi Prambanan-Ratu Boko, Ratno Timur mengatakan lapangan utara Candi Sewu memang biasa digunakan kegiatan berbagai komunitas. Luas area lapangan Candi Sewu 28 ribu meter persegi. "Kegiatan ini sebenarnya akan tiga kali. Pada 2023 dan 2024 sudah pernah dengan kegiatan beragam," kata dia. 

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |