Prabowo: Hilangkan Pola Pikir Kumaha Engke

13 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto meminta pola pikir "kumaha engke" atau "bagaimana nanti" dalam manajemen pemerintahan dihilangkan. Manajemen birokrasi, kata dia, harus berjalan dengan cepat.

“Hilangkan itu semangat kumaha engke wae kumaha juragan wae. Kita harus berjuang cepat. Kita akan buktikan bahwa kita mampu,” kata dia dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di SDN Cimahpar 5 Bogor, Jawa Barat, Jumat, 2 Mei 2025 seperti dipantau via YouTube Sekretariat Presiden.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Negara juga meminta untuk tidak menerapkan business as usual dalam manajemen pemerintah. Menurut Prabowo, kebijakan pemerintah perlu dilakukan dengan cepat.

Dalam hal ini, Prabowo menyoroti program Makan Bergizi Gratis yang sudah dinikmati lebih dari 3 juta anak. Dia menargetkan, MBG sudah dinikmati sebanyak 82,9 juta penerima pada November 2025.

Mantan Menteri Pertahanan ini mengatakan, MBG akan berdampak ganda yaitu memperbaiki gizi anak-anak untuk mendukung proses belajar, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal dari bawah. Peningkatan ekonomi lokal itu bisa mencapai 400 persen.

“Dana yang beredar akan naik 4-5 kali lipat. Peningkatan 400 persen, 500 persen—belum pernah terjadi,” kata dia.

Kementerian Keuangan sebelumnya melaporkan anggaran yang sudah cair untuk program prioritas MBG hingga 12 Maret 2025 sebesar Rp 710,5 miliar untuk 2,05 juta penerima manfaat. Jumlah tersebut masih jauh dari angka yang ditargetkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menuturkan, anggaran MBG yang dibayarkan dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025 awalnya dialokasikan sebesar Rp 71 triliun. Dengan anggaran tersebut, target penerima ditetapkan 7,9 juta orang yang terdiri dari 15,5 juta anak sekolah serta 2,4 juta ibu hamil/menyusui dan balita.

Namun, Prabowo menginginkan target penyaluran dipercepat, sehingga perlu tambahan anggaran. Ia menginstruksikan penerima manfaat dimaksimalkan menjadi 82,9 juta orang pada 2025, dengan kebutuhan alokasi anggaran yang bertambah menjadi Rp 171 triliun.

“Sampai dengan tanggal 12 Maret, pencairan anggaran telah mencapai Rp 710,5 miliar dan sesuai laporan ini telah menjangkau penerima manfaat sebanyak lebih dari 2 juta orang,” tutur Suahasil dalam keterangan tertulis, dikutip Ahad, 16 Maret 2025.

Suahasil memaparkan penggunaan dana MBG telah menjangkau penerima manfaat yang berasal dari pra sekolah dasar, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, pondok pesantren, sekolah luar biasa (SLB), balita dan ibu hamil. Sementara itu tercatat sebanyak 726 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi. Suahasil mengatakan angka tersebut akan selalu ditingkatkan supaya bisa menjangkau target 82,9 juta penerima manfaat yang telah ditetapkan.

Program makan bergizi gratis–sebelumnya disebut makan siang gratis—selalu digaungkan Prabowo sejak masa kampanye pemilihan presiden 2024. Ia berulang kali mengucap janji pelaksanaan makan siang gratis saat debat calon presiden dan dalam kampanye akbar pada 10 Februari 2024 silam.

Selama masa kampanye, Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Rakabuming Raka memperkirakan kebutuhan anggaran MBG sebesar Rp 450 triliun per tahun dengan asumsi harga satu porsi makanan Rp 15 ribu.

Setelah dilantik pada Oktober 2024, Prabowo langsung menunjuk Badan Gizi Nasional sebagai pemimpin program MBG. Program unggulan Prabowo ini telah berjalan sejak Senin, 6 Januari 2025.

Ervana Trikarinaputri berkontribusi dalam tulisan ini
Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |