Perawatan Kulit Sensitif Bayi dengan Microbiome, Ini Saran Dokter

7 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis anak Dicky Iskandar Nadeak menekankan pentingnya merawat kulit bayi di iklim tropis yang cenderung sensitif dengan menggunakan pendekatan microbiome. Dicky menjelaskan bahwa kulit bayi yang masih dalam tahap perkembangan cenderung lebih rentan terhadap iritasi, ruam, dan infeksi, terutama di negara tropis seperti Indonesia. "Kulit bayi lebih tipis dan kelenjar minyaknya lebih sedikit dibandingkan kulit orang dewasa, sehingga skin barrier-nya belum sempurna," kata Dicky dalam peluncuran produk perawatan kulit bayi Bebiotic seperti dilanir Antara.

Faktor ini membuat kulit bayi lebih mudah mengalami masalah akibat paparan panas dan kelembapan tinggi. Di iklim tropis, cuaca panas dan lembab dapat memicu keringat berlebih pada anak, yang berpotensi menyebabkan ruam. Oleh karena itu, perawatan kulit bayi tidak hanya fokus pada menjaga kelembapan, tetapi juga memperkuat keseimbangan mikroorganisme baik pada kulit serta mempertahankan kekuatan skin barrier.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selebritas Jennifer Coppen, yang turut hadir dalam acara tersebut, berbagi pengalaman merawat kulit sensitif anaknya. "Kamari memiliki tipe kulit yang sangat sensitif. Saya sudah mencoba berbagai produk perawatan, termasuk yang berbahan alami dan hypoallergenic, tetapi tetap muncul bintik-bintik kemerahan," kata aktris yang pernah membintangi film "Habibie&Ainun 3" (2019) itu. Sejak masa kehamilan, Jennifer mengaku sudah berhati-hati dalam memilih produk perawatan kulit dan menjaga asupan makanan agar tidak berdampak buruk pada bayinya. Namun, ia tetap mengalami kesulitan menemukan produk yang cocok dan terjangkau di Indonesia.

Dokter yang merupakan lulusan Pendidikan Dokter Spesialis Anak di FK Universitas Sumatera Utara itu menjelaskan bahwa salah satu pendekatan terbaik untuk merawat kulit sensitif bayi adalah dengan menjaga keseimbangan mikrobioma kulit.

"Microbiome adalah mikroorganisme yang tumbuh di kulit dan berfungsi menjaga kesehatannya. Teknologi microbiome menggabungkan prebiotik, probiotik, dan postbiotik untuk mempertahankan skin barrier, menenangkan kulit, dan meningkatkan kualitas kulit," kata dia menjelaskan.

Prebiotik adalah makanan bagi mikroba baik, probiotik adalah mikroba baik itu sendiri, sedangkan postbiotik merupakan hasil metabolisme keduanya. Ketiga elemen ini bekerja sama untuk meningkatkan ketahanan alami kulit dan mempercepat pemulihan dari iritasi.

Sementara itu, Shandy Purnamasari, founder Bebiotic, menyampaikan bahwa produk perawatan kulit bayi Bebiotic dikembangkan dari keresahan para ibu akan perawatan kulit bayi yang aman dan sesuai dengan iklim tropis. "Bebiotic hadir sebagai solusi dengan memanfaatkan teknologi microbiome untuk menjaga kulit bayi tetap sehat dan terhindar dari iritasi," kata Shandy.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |