Pengakuan Pasien Diduga Korban Pelecehan Seksual Dokter di Garut

2 days ago 7

Bandung, CNN Indonesia --

Korban dokter kandungan yang viral melakukan pelecehan seksual terhadap pasien di Kabupaten Garut buka suara.

Korban yang tak mau disebut namanya itu mengaku menjadi pasien dari dokter yang bernama Iril Firdaus. Adapun pelecehan yang dilakukan dokter tersebut terjadi pada tahun 2023, saat ia mengandung anak pertamanya.

"Yang aku alami, sama dengan video yang viral sekarang," ungkapnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (15/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, setelah beberapa kali berobat, ia satu kali mendapatkan perlakuan pelecehan seksual dari dokter tersebut.

Ia kemudian mengakui tidak langsung melawan atau memberontak saat dokter tersebut melakukan pelecehan seksual. Pasalnya, ia merasa tertekan dan takut saat dokter tersebut melakukan pelecehan.

"Enggak, enggak bisa berontak soalnya takut banget, takut salah ya. Takutnya emang gitu cara periksanya. Malah aku langsung cerita dan kata suami aku juga gitu. Kayaknya itu periksanya kayak gitu masih positive thinking kita berdua itu," ungkapnya.

Menurutnya, ia dan suaminya mempercayai dokter tersebut, karena dokter yang dimaksud merupakan spesialis Obgyn atau kandungan.

"Spesialis Obgyn apa gitu kak dia itu, makanya aku berani banget kontrol tiap bulan sama beliau," katanya.

Sepengetahuan dia, dokter itu bekerja di dua tempat. Pertama di sebuah rumah sakit dan kedua di sebuah klinik. Dia menambahkan pelecehan seksual ini membuatnya  masih mengalami trauma berat. Ia berharap dokter tersebut dapat diberikan hukum yang berat.

"(Hukumannya) Harus sebanding sama trauma-trauma korban. Kasihan sama mental malah sampe sekarang aku trauma berat," katanya.

Dokter pelaku pelecehan seksual itu sudah ditangkap polisi. Penangkapan dikonfirmasi oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Surawan kepada wartawan, Selasa (15/4).

Ia hanya mengatakan jumlah korban pelecehan yang tercatat saat ini telah bertambah menjadi 2 orang. 

"Sementara saat ini ada 2 korban. Konfirmasi langsung ke Polres Garut ya," tuturnya.

Korban dua orang itu belum termasuk korban yang diwawancara CNNIndonesia.com. Korban ini mengaku belum melapor ke polisi atau pihak manapun.

Sementara itu, Kapolres Garut AKBP M Fajar Gemilang menuturkan pihaknya sudah melakukan penyelidikan terkait kasus yang viral di media sosial tersebut.

"Dari hasil keterangan CCTV betul TKP berada di klinik Karya Karsa Kabupaten Garut. Data sementara kita peroleh itu terjadi di 20 Juni 2024 jadi sekitar sepuluh bulan lalu, ini masih didalami karena memang belum ada masyarakat atau korban yang melaporkan kejadian ini tapi Polres Garut dan Polda Jabar langsung membentuk tim khusus untuk menangani kasus tersebut, Kita akan proses dan tindak tegas," kata Kapolres saat dikonfirmasi.

(csr/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |