CNN Indonesia
Selasa, 01 Jul 2025 04:20 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengunjungi Gedung Putih untuk bertemu Presiden AS Donald Trump awal pekan depan. Pejabat AS menyatakan pertemuan itu dijadwalkan berlangsung pada Senin (7/7).
Netanyahu dan Trump disebut akan bertemu setelah Washington mendesak gencatan senjata di AS. Rencana itu juga disampaikan menyusul jadwal kunjungan pejabat senior Israel ke AS pekan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Urusan Strategis Ron Dermer akan ke AS setelah Trump mengatakan ia berharap gencatan senjata di Gaza tercapai dalam waktu seminggu, dan meminta Israel "membuat kesepakatan di Gaza."
Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt sebelumnya mengatakan Netanyahu telah "menyatakan minatnya" untuk pertemuan ketiga dengan Trump sejak Partai Republik itu kembali berkuasa pada Januari 2025.
"Saya tahu ia [Netanyahu] telah menyatakan minatnya untuk datang ke Washington dan bertemu dengan presiden, dan kami sedang mengusahakan tanggal untuk itu," tutur Leavitt.
Juru bicara itu mengatakan "prioritas" Trump adalah "mengakhiri perang brutal di Gaza ini," dengan berakhirnya perang 12 hari Israel dengan Iran yang menyediakan peluang untuk mencapai kesepakatan.
"Sangat menyedihkan melihat gambar-gambar yang muncul dari Israel dan Gaza selama perang ini, dan presiden ingin melihatnya berakhir," tambah Leavitt.
Kebrutalan Israel di Gaza terjadi setelah serangan Hamas, yang belum pernah terjadi sebelumnya, terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, dan mengakibatkan kematian 1.219 orang, sebagian besar warga sipil.
251 menjadi sandera selama serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Dari jumlah tersebut, 49 orang diyakini masih ditahan di Gaza, termasuk 27 orang yang menurut militer Israel telah tewas.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 56.531 orang di Gaza, yang sebagian besar adalah warga sipil. Perserikatan Bangsa-Bangsa menganggap angka-angka ini dapat diandalkan.
(afp/chri)