CNN Indonesia
Sabtu, 14 Jun 2025 14:28 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi sorotan usai menyatakan sikap inkonsisten terkait perang antara Israel-Iran.
Trump pada Jumat (13/6) menyanjung serangan Israel yang sukses menargetkan fasilitas pengayaan uranium utama milik Iran, padahal sebelumnya meminta Tel Aviv tak serang fasilitas tersebut.
"Saya kira [serangan Israel] itu luar biasa. Akan ada lebih banyak lagi serangan. Lebih banyak lagi," kata Trump seperti dikutip ABC News, Sabtu (14/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ucapan ini tak sejalan dengan peringatan Trump ke Israel sebelumnya mengenai serangan terhadap fasilitas nuklir Teheran.
Pada Kamis (12/6), Trump sempat menyampaikan bahwa ia meminta Israel untuk tidak menyerang situs nuklir Iran karena AS sedang bernegosiasi dengan Teheran.
AS dan Teheran telah memulai kembali pembicaraan mengenai kesepakatan terkait program nuklir Iran, yang disebut-sebut mulai mengalami kemajuan.
"Kami cukup dekat dengan kesepakatan yang cukup bagus," ujar Trump kepada wartawan seperti dilansir AFP.
"Saya tidak ingin mereka [Israel] melakukannya, karena saya pikir itu akan merusak [negosiasi kami dengan Iran]," lanjut Trump.
Perubahan sikap Trump saat ini pun diyakini karena Iran tak kunjung memberikan keputusan mengenai perjanjian nuklir dengan AS.
Dalam unggahan di Truth Social, Trump menyampaikan bahwa Iran telah melewati batas tenggat waktu 60 hari yang diberikannya mengenai perjanjian nuklir.
Trump sempat mengatakan kepada NBC News bahwa ia berniat memberikan kesempatan kedua untuk Iran.
Ia pun mendesak Iran untuk segera membuat kesepakatan atau Teheran akan menghadapi serangan "yang lebih brutal".
"Mereka (Iran) sekarang harus datang ke meja perundingan sebelum semuanya terlambat. Itu akan terlambat bagi mereka. Anda tahu, orang-orang yang dulu saya hadapi sekarang sudah mati, para garis keras itu," kata Trump, tanpa merinci siapa yang ia maksud.
(blq/mik)