Info Event – Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan komitmen Kementerian Perdagangan untuk terus memperkuat pengembangan modest fashion Indonesia agar semakin berdaya saing dan menjadi rujukan dunia. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026 yang berlangsung di Kartika Expo Center, Balai Kartini, Jakarta pada 6–9 November 2025 .
Menurut Menteri Perdagangan Budi Santoso, JMFW 2026 tidak hanya menjadi ajang promosi dan pameran produk fesyen muslim Indonesia, tetapi juga wadah kolaborasi lintas sektor dalam memperluas akses pasar global. Melalui kegiatan ini, diharapkan para pelaku usaha fesyen muslim nasional dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia.
“Inisiatif ini langkah strategis untuk menjadi wadah kolaborasi lintas sektor dan membawa karya desainer dan produk fesyen lokal ke panggung global sekaligus memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional,” kata Mendag saat membuka JMFW 2026, pada Kamis, 6 November.
Mendag Budi Santoso menyampaikan, modest fashion bukan sekadar tren berpakaian, melainkan cerminan identitas, karakter, serta nilai-nilai budaya dan keanggunan masyarakat Indonesia.
Berdasarkan Laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE), modest fashion Indonesia yang semula berada di peringkat ketiga dunia pada 2021, kini berhasil menempati posisi pertama pada 2025, mengungguli Malaysia, Italia, Turki, dan Singapura.
Kementerian Perdagangan terus mendukung penguatan pelaku usaha modest fashion melalui tiga program utama, yakni Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Perluasan Pasar Ekspor, dan UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.
Menurut Mendaga, program UMKM BISA Ekspor menjadi salah satu langkah konkret memperluas pasar ekspor bagi pelaku usaha nasional. Program ini diwujudkan melalui sinergi jejaring 46 perwakilan perdagangan Indonesia di 33 negara yang menjembatani UMKM dengan buyer mancanegara melalui program pitching dan business matching.
Iklan
Selama periode Januari–September 2025, Kemendag mencatat 501 kegiatan business matching yang melibatkan 1.013 UMKM, dengan nilai transaksi mencapai USD 108,82 juta.Mendag menegaskan, peningkatan kualitas dan standar produk dalam negeri merupakan strategi penting untuk memperkuat daya saing nasional sekaligus membendung masuknya produk impor.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag Fajarini Puntodewi berharap, JMFW 2026 dapat menjadi wadah yang memperkuat kolaborasi antara pemangkukepenting baik pemerintah, asosiasi, desainer, pelaku usaha, akademisi, dan sektor swasta untuk memantapkan posisi Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia. “JMFW memiliki cita-cita besar untuk menjadikan modest fashion Indonesia go global dan kalau bisa menjadi terdepan,” ujarnya.
Sebanyak 242 pelaku usaha berpartisipasi dalam Jakarta JMFW 2026. Jumlah ini mencakup jenama yang tampil dalam pameran fesyen dan peragaan busana. Menurut desainer modest fashion Brilianto,, ketertarikannya pada JMFW berangkat dari semangat untuk menggerakkan ekonomi nasional melalui produk fesyen siap pakai yang memiliki nilai jual tinggi dan daya saing global.
“Kita sedang berhadapan dengan banyak produk dari luar, terutama dari Tiongkok. Menurut saya JMFW penting untuk mempromosikan jenama-jenama lokal supaya bisa bersaing,” katanya.
Tahun ini, JMFW memperluas jangkauan kolaborasi melalui kerja sama lintas gaya hidup bersama komunitas Glamlocal dan Anytime Fitness; gelar wicara interaktif; serta mendatangkan buyer internasional, antara lain Italia, Prancis, Malaysia, Uni Emirat Arab (UEA), dan Singapura. Selain itu, JMFW 2026 menyelenggarakan program Business Matching, dan Business Networking. (*)

















































