Menko PMK Pratikno Hadiri Puncak Dharma Santi Nasional 2025

18 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Acara puncak Dharma Santi Nasional 2025, sebagai rangkaian dari perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 digelar di Gor A. Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, pada Sabtu, 26 April 2025 dengan menghadirkan ribuan umat Hindu dari seluruh penjuru tanah air.

Acara ini mengusung tema Manawasewa, Madhawasewa: Mewujudkan Indonesia Emas 2045, yang bermakna nilai pengabdian kepada sesama sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan. Makna ini berkaitan penyatuan nilai spiritual agama Hindu dalam konteks kebangsaan Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 13.00 WIB itu juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya dari berbagai daerah, seperti Bali, Jawa, Sunda, hingga Tamil, serta penampilan khusus dari musisi Balawan dan penyanyi Maydea, finalis X Factor Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, dalam sambutannya, mengapresiasi dukungan umat Hindu pada setiap program Presiden Prabowo. Mewakili pemerintah, Pratikno kemudian memberikan ucapan selamat merayakan Hari Suci Nyepi Tahun Baru saka 1947.

“Masih dalam pelaksanaan Hari Suci Nyepi, kami atas nama pemerintah dan Bapak Presiden Prabowo mengucapkan selamat hari suci Nyepi dan Tahun Baru Saka 1947,” ujar Pratikno sebagaimana dilansir dari rilis yang diterima Tempo pada Ahad, 27 April 2025. 

Pratikno menyebut Nyepi merupakan sebuah kebutuhan penting bagi seluruh umat manusia untuk istirahat sejenak. Menurut dia, dunia butuh jeda dan hening sebagai ruang batin untuk menimbang keputusan di tengah dinamika perkembangan dunia.

“Hari Nyepi adalah pengingat, bahwa di tengah hiruk pikuk dunia, manusia sangat membutuhkan jeda. Hening bukan karena lemah, dan sunyi bukan karena kalah. Tetapi karena keheningan itu kita bisa menemukan arah, mendengar suara hati menyadari kembali makna eksistensi makhluk spiritual sekaligus sosial,” kata dia.

Lebih lanjut, kata Pratikno, nilai-nilai Catur Brata Penyepian menjadi bentuk nyata pengendalian diri serta kesadaran penuh sebagai manusia. Dia menilai bahwa Nyepi menjadi pengingat untuk semua umat manusia di tengah cepatnya perkembangan informasi dan teknologi. Pratikno juga menyinggung soal krisis alam yang membutuhkan penyesuaian dan pengendalian diri.

Adapun, rangkaian Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 dilaksanakan dalam empat kelompok kegiatan yakni berkaitan dengan aspek ritual, intelektual, sosial dan lingkungan serta seremonial.

Pratikno berharap Hari Raya Nyepi menjadi momentum nasional untuk belajar tentang hening di tengah hiruk pikuk dunia dan momen mawas diri serta bersikap bijak. “Sekali lagi terima kasih kepada seluruh umat Hindu Indonesia yang terus menginspirasi kita semuanya. Dengan semangat Nyepi mari kita hening untuk memahami, diam untuk mendengar, dan tenang di dalam melangkah,” kata dia.

Sebelumnya, acara yang melibatkan kolaborasi berbagai organisasi di lingkungan umat Hindu maupun lembaga negara ini, turut dihadiri oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi. Kemudian ada Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa dan Wakil Menteri Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka.

Selain itu, acara puncak acara ini juga turut dihadiri beberapa tokoh lainnya seperti Direktur Jenderal Bimbingan masyarakat Hindu (Dirjen Bimas) Hindu, Ketua PHDI Pusat, pimpinan organisasi lintas agama, ketua majelis-majelis agama, perwakilan pemerintah, tokoh Hindu nasional, PHDI provinsi dan kabupaten/kota, hingga perwakilan TNI dan Polri. 

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |