Mengintip proses pembuatan susu bubuk di Pabrik Nestle Kejayan 

1 month ago 34

Jakarta (ANTARA) - Produsen susu PT Nestle Indonesia memberikan kesempatan pada awak media untuk melihat langsung proses pembuatan susu cair menjadi susu bubuk di Pabrik Kejayan, yang berada di Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur.

Pabrik Kejayan merupakan pabrik Nestle pertama dan terbesar sejak 1988. Pabrik dengan luas 220.000 meter persegi ini memproduksi semua varian susu Nestle Dancow seperti Dancow Instan Full Cream, Dancow 3 dan 5 plus dan Dancow Choco, serta untuk susu cair Bear Brand untuk kebutuhan pasar Jawa Timur.

Dairy Category Manager Sutarman mengatakan setiap hari, 360 ton susu segar dari 14 ribu peternak sapi perah di 14 kabupaten di Jawa Timur datang menggunakan truk tangki berkapasitas 1,5-18 ton. Selama 24 jam 30-50 truk datang membawa susu sapi segar dengan kualitas yang terjaga keamanannya.

Baca juga: Nestle Indonesia berkomitmen ikut berkontribusi turunkan stunting

Truk berisi susu diambil sampel di stasiun Fresh Milk Reception Pabrik Nestle Kejayan di Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (11/2/2025) (ANTARA/Fitra Ashari)

Susu yang dibawa peternak diharuskan bersuhu 4 derajat celcius, agar sampai di tempat penerimaan susu segar (fresh milk reception) tetap dalam kondisi baik untuk diuji kualitasnya.

Saat truk masuk ke fresh milk reception, petugas quality control akan mengambil sample susu langsung dari tangki untuk diuji dengan pemeriksaan makronutrien, organoleptic yaitu pengujian melalui warna, rasa dan bau yang bisa dirasakan dan dilihat, lalu temperatur kedatangan, tes kandungan antibiotik, dan dugaan pemalsuan.

“Kalau ada kandungan antibiotik artinya sapinya sakit,” kata Sutarman, di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (11/2).

Baca juga: PT Nestle Indonesia raih Indonesia Corporate Sustainability Award

Setelah lulus uji kualitas, truk berisi susu masuk dalam antrean untuk susu disedot dan dialirkan ke tiga tabung silo raw milk berkapasitas masing-masing 100 ton susu. Masing-masing susu dialirkan untuk dilakukan proses selanjutnya menjadi susu bubuk atau susu cair di dalam pabrik.

Setelah disedot dan didistribusikan ke dalam pabrik, selanjutnya akan masuk ke dalam proses pembuatan susu bubuk. Dalam tahap ini, susu cair segar masuk ke dalam tabung tipping, setelah itu mengalir ke proses dalam tabung scanima untuk memisahkan lemak dan air agar lemak susu bisa larut dalam air.

Proses ini bisa membuat susu yang awalnya cair menjadi lebih kental. Setelah itu masuk ke dalam proses homogenesis untuk menyamakan struktur lemak agar ketika dilarutkan dalam air tidak bergumpal. Lalu susu akan mulai masuk ke dalam tabung besar spray dryer berdiameter 6,5 meter sehingga susu bisa berubah menjadi bubuk dibantu dengan uap panas bertekanan tinggi. Proses ini berlangsung kurang lebih satu jam.

Baca juga: Apresiasi KLH RI kepada PT Nestle Indonesia atas Inisiatif Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan

Dairy Category Manager Sutarman menunjukkan ruang kontrol di Pabrik Nestle di Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (11/2/2025) (ANTARA/Fitra Ashari)

Selama proses ini, mesin akan dipantau oleh tiga orang teknisi dari ruang kontrol. Mereka bertugas memastikan mesin berjalan dengan baik, karena semua proses sudah dikostumisasi oleh mesin. Untuk setiap varian susu juga telah memiliki masing-masing resep sehingga produksi tidak akan keliru.

Saat susu sudah berbentuk bubuk, langsung masuk ke proses pengemasan baik untuk ukuran 390 gram untuk Dancow Instant atau Dancow kemasan saset. Setiap jam ratusan box sudah tertata rapi dengan mesin dan siap didistribusikan.

“Di sini semua mesin, tidak ada campur tangan manusia mulai dari pembuatan susu hingga pengemasan,” kata Sutarman.

Baca juga: Nestlé Indonesia bersama Waste4Change luncurkan program Waste Dropbox

Distribusi produk Dancow dari Pabrik Kejayan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar sekitarnya. Selain pabrik di Kejayan Jawa Timur, Nestle juga memiliki pabrik di Panjang, Lampung yang khusus memproduksi kopi Nescafe, dan Pabrik Bandaraya yang khusus memproduksi kemasan kaleng siap minum (ready to drink).

Pabrik Kejayan Jawa Timur juga memiliki pengolahan biomassa sebagai cadangan energi yang bisa digunakan di dalam pabrik. Pengolahan biomassa ini memanfaatkan potongan kayu, sisa hasil gergaji kayu, sekam padi dan bonggol jagung.

Sekam padi dan bonggol jagung menjadi produk yang paling banyak digunakan untuk biomassa karena wilayah sekitar Kejayan merupakan wilayah pertanian, sementara potongan kayu dan sisa gergaji kayu karena Pasuruan merupakan wilayah produksi mebel.

Ini menjadi komitmen Nestle dalam penerapan keberlanjutan agar tidak ada sampah atau limbah yang terbuang di sekitar Pasuruan atau Kejayan.

Pada tahun 2022 Nestle juga berhasil mengurangi 4 persen karbon emisi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca juga: Nestle Milo luncurkan Milo NutriActiv dengan multigrain

Baca juga: Nestle terima penghargaan LinkedIn Top Companies 2024

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |