Jakarta (ANTARA) - Kebakaran besar yang melanda Los Angeles sejak 7 Januari 2025 telah menewaskan sedikitnya 25 orang. Kebakaran ini juga memaksa hampir 180.000 penduduk dievakuasi dari rumah mereka demi keselamatan.
Kerusakan yang ditimbulkan sangat luas, mengingat lebih dari 12.400 bangunan hancur atau rusak akibat api yang melahap area seluas sekitar 40.588 hektar.
Salah satu faktor utama yang memperparah kebakaran ini adalah angin kering Santa Ana, yang berhembus dengan kecepatan mencapai 112 km per jam.
Angin kencang ini menyebabkan api menyebar dengan sangat cepat, mengancam keselamatan penduduk dan mempersulit upaya pemadaman. Hal ini membuat petugas pemadam kebakaran menghadapi tantangan yang sangat besar dalam mengendalikan api.
Baca juga: Cek fakta, video rumah John Cena selamat dari kebakaran LA
Selain kerusakan fisik, kebakaran ini juga menyebabkan gangguan besar pada infrastruktur di Los Angeles. Puluhan ribu penduduk mengalami pemadaman listrik, sementara sistem transportasi juga terganggu akibat api yang melanda jalur-jalur utama. Situasi ini semakin memperburuk keadaan di tengah keadaan darurat.
Kualitas udara di Los Angeles juga memburuk secara drastis akibat asap dari kebakaran. Indeks kualitas udara mencapai level yang sangat tidak sehat, membahayakan kesehatan banyak orang, terutama mereka yang memiliki masalah pernapasan. Keadaan ini menambah kesulitan bagi penduduk yang terpaksa bertahan di tempat pengungsian.
Lantas, apa sebenarnya fenomena angin Santa Ana yang terjadi di California Selatan, terutama di Los Angeles, yang bisa memperburuk kebakaran di kota besar ini? Berikut penjelasannya.
Baca juga: Kebakaran hebat di Los Angeles: Faktor pemicu dan lokasi terdampak
Mengenal angin Santa Ana
Angin Santa Ana merupakan angin kencang yang membawa udara kering dari pedalaman menuju pesisir California. Angin ini biasanya berhembus dari arah timur laut ke barat daya, membawa udara panas dan kering dari gurun Mojave dan Great Basin ke pesisir.
Kecepatan angin ini dapat mencapai 60 hingga 100 mil per jam (96 hingga 160 km per jam), dengan kelembapan yang sangat rendah, sering kali di bawah 10 persen.
Kondisi tersebut menyebabkan vegetasi di sepanjang pesisir California menjadi sangat kering, yang meningkatkan risiko kebakaran. Kelembapan yang rendah dan angin yang kencang menciptakan lingkungan yang sangat rentan terhadap api, sehingga memperburuk potensi kebakaran besar seperti yang terjadi di Los Angeles.
Kombinasi antara angin kencang, suhu tinggi, dan vegetasi kering menciptakan kondisi yang sangat berbahaya bagi upaya pemadaman di California.
Kondisi kering yang berkepanjangan dan suhu yang lebih tinggi membuat vegetasi lebih mudah terbakar, meningkatkan risiko kebakaran yang lebih besar dan lebih merusak.
Baca juga: Kebakaran hutan di Los Angeles memicu krisis asuransi California
Fenomena angin Santa Ana terjadi akibat tekanan tinggi yang terbentuk di atas Great Basin, seperti Nevada. Udara dingin di wilayah ini mulai turun, namun saat turun, udara tersebut dipaksa untuk bergerak ke lereng yang mengakibatkan pemampatan dan pemanasan dengan kecepatan sekitar 10°C per kilometer (29°F per mil) penurunan.
Saat suhu udara naik, kelembapan relatif menurun, dan udara menjadi semakin kering. Udara yang lebih kering ini kemudian bergerak menuju permukaan laut, yang juga memiliki kelembapan rendah.
Proses ini membuat udara bertambah cepat saat melewati celah dan ngarai, yang berkontribusi pada kekuatan angin yang lebih besar.
Angin Santa Ana dapat menyebabkan kerusakan yang besar. Kecepatan dan panas angin menyebabkan tumbuhan mengering, yang meningkatkan potensi kebakaran hutan.
Begitu kebakaran mulai terjadi, angin akan mengipasi api dan mempercepat penyebarannya, membuat upaya pemadaman semakin sulit.
Selain itu, angin ini menciptakan turbulensi dan geseran angin vertikal, yang menyebabkan perubahan besar dalam kecepatan dan arah angin terhadap ketinggian. Kedua faktor ini meningkatkan bahaya penerbangan.
Angin juga dapat menciptakan kondisi selancar berombak di Southern California Bight dan sering menghantam pantai utara Pulau Santa Catalina, termasuk Teluk Avalon dan bandara di pulau tersebut.
Baca juga: Biden: Pemulihan kebakaran hutan California telan puluhan miliar dolar
Baca juga: Sebanyak 92.000 orang mengungsi imbas karhutla di Los Angeles
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025