Massa Ojol Tolak Bertemu Perwakilan Kemenhub: Kami Butuh Pak Menteri

6 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Massa pengemudi ojek online (ojol) yang berdemo di kawasan Patung Kuda, Jakarta, menolak bertemu Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani. Mereka menuntut Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi datang langsung menemui mereka.

Pantauan Tempo di lokasi menunjukkan salah satu orator menyampaikan penolakan melalui pengeras suara. “Pak Yani, sudah terlalu capek kami dibohongi, kami butuh Pak menteri,” ujar orator dari atas mobil komando, Selasa siang, 20 Mei 2025. Mendengar penolakan itu, Ahmad Yani segera meninggalkan lokasi unjuk rasa.

Beberapa massa juga terlihat melemparkan botol air mineral ke arah Ahmad Yani sebelum ia meninggalkan kerumunan. Aparat kepolisian segera melindungi pejabat Kemenhub tersebut dan mengamankannya dari lokasi aksi.

Hingga pukul 16.00 WIB, massa aksi masih memadati kawasan Patung Kuda dengan tiga mobil komando. Sementara itu, beberapa perwakilan pengemudi ojol menghadiri audiensi tertutup di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Hasil audiensi belum diketahui secara jelas.

Di tempat terpisah, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menanggapi tuntutan pengemudi ojol yang meminta potongan aplikator diturunkan dari 20 persen menjadi 10 persen. Ia menyatakan pemerintah bisa saja merevisi regulasi untuk mengakomodasi tuntutan tersebut. Namun, Dudy juga menekankan pentingnya mendengar suara perusahaan aplikasi transportasi daring demi menjaga keberlanjutan ekosistem. “Bisa tidak (potongan komisi) diturunkan? Kalau saya tidak berpikir keseimbangan berkelanjutan, bisa saja,” kata Dudy dalam forum pertemuan dengan aplikator di Jakarta Pusat, Senin, 19 Mei 2025. Ia menambahkan, “Menandatangani aturan baru soal penurunan potongan komisi bukan perkara sulit. Tapi rasanya tidak arif kalau kami tidak mendengar semuanya.”


Riri Rahayu,
berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |