LA Surga Migran di AS, Kini 'Chaos' Gegara Kebijakan Ekstrem Trump

5 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Los Angeles, California, dikenal sebagai salah satu surga bagi para migran dari luar di Amerika Serikat.

Kota tersebut kini 'chaos' jadi 'neraka' gara-gara kebijakan ekstrem Trump soal imigrasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demonstrasi besar-besaran pecah sejak Sabtu (7/6) di LA. Para pedemo memprotes tindakan razia pemerintah Trump terhadap para oleh petugas Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) di kawasan tersebut.

Trump kemudian merespons aksi demonstrasi tersebut secara berlebihan. Ia memerintahkan Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS untuk mengerahkan sedikitnya 2.000 personel keamanan.

Jumlah itu terdiri dari petugas Kepolisian LA hingga Pasukan Garda Nasional yang wewenangnya sebenarnya berada di bawah Gubernur California.

Demonstrasi pun berujung kerusuhan setelah para pengunjuk rasa bentrok dengan aparat keamanan yang memaksa membubarkan aksi tersebut.

Situasi LA kini mencekam lantaran kerusuhan buntut dari bentrokan antara aparat dan para pedemo yang mayoritas adalah para migran dari luar AS.

Mengutip dari CNN, LA merupakan kota yang paling beragam penduduknya di AS dengan sekitar 1,35 juta migran. Perbandingannya adalah terdapat satu migran di antara tiga penduduk LA, berdasarkan laporan dari pemerintah kota LA 2024.

LA disejajarkan dengan New York sebaga kota dengan jumlah migran terbesar di AS. Dua kota itu bahkan dikenal sebagai "surga para migran" karena pemerintahan lokalnya membatasi kerja sama dengan pemerintah otoritas imigrasi federal sebagai bagian dari perlindungan bagi para migran.

Kebijakan di masing-masing kota tentang keimigrasian pun berbeda-beda. Di LA yang mengeklaim sebagai kota perlindungan sejak November lalu, melarang seluruh aparat kota termasuk pegawai pemerintahan digunakan melakukan penegakan hukum imigrasi apapun.

Resolusi itu disahkan sebagai undang-undang kota pada November, melarang pula pembagian data secara langsung maupun tidak langsung dengan otoritas imigrasi federal.

Namun, Trump berupaya mengusik upaya kota tersebut melindungi para migran dengan memerintahkan razia para migran mengirim petugas imigrasi federal di LA.

Demonstrasi besar-besaran pun pecah. Aksi protes oleh ribuan pedemo itu paling banyak terkonsentrasi di pusat kota Los Angeles, dekat gedung federal di area Little Tokyo dan Chinatown.

Kebijakan Trump melakukan razia di LA hingga mengerahkan Pasukan Garda Nasional untuk meredam demonstrasi besar-besaran itu pun memantik kemarahan Gubernur California Gavin Newsom.

Newsom menilai pengerahan pasukan itu justru menambah panas situasi hingga berujung kerusuhan.

"Saya secara resmi meminta Pemerintahan Trump membatalkan pengerahan pasukan yang melanggar hukum di daerah Los Angeles dan mengembalikan area ini ke komando saya," kata Newsom di X.

Dia lalu berujar, "Kita tak punya masalah sampai Trump ikut campur."

Dalam surat yang ia tulis, Newsom menyebut tindakan Trump sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara bagian. Dia dianggap sengaja memantik ketegangan dengan mengerahkan pasukan Garda Nasional.

Dia kemudian mendesak Trump membatalkan pengerahan itu.

"Oleh karena itu, kami meminta Anda untuk segera membatalkan perintah Anda dan mengembalikan Garda Nasional ke pemegang kendali yang sah Negara Bagian California, akan dikerahkan jika diperlukan," lanjut Newsom.

(bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |