8000hoki ID web Slots Gacor Malaysia Terbaru Pasti Scatter Full Setiap Hari
hokikilat Pusat Daftar website Slots Maxwin Philippines Terbaik Gampang Lancar Menang Full Terus
1000hoki.com Login situs Slots Maxwin China Terkini Gampang Lancar Jackpot Full Non Stop
5000 Hoki Online List Login situs Slots Gacor Malaysia Terkini Gampang Win Full Non Stop
7000hoki.com List Situs situs Slot Maxwin Terpercaya Sering Lancar Menang Terus
9000 Hoki Online Data Situs website Slot Maxwin Philippines Terbaru Sering Lancar Scatter Setiap Hari
List Login situs Slots Gacor basis China Terpercaya Mudah Lancar Jackpot Full Setiap Hari
Idagent138 Daftar Slot Game Terpercaya
Luckygaming138 login Akun Slot Online
Adugaming login Slot Game
kiss69 login Slot Game Terpercaya
Agent188 login Slot Terpercaya
Moto128 Slot Game Terpercaya
Betplay138 login Akun Slot Game
Letsbet77 login Id Slot Anti Rungkat Online
Portbet88 Daftar Slot Maxwin
Jfgaming168 login Slot Online
MasterGaming138 Slot Gacor Terbaik
Adagaming168 login Slot
Kingbet189 login Id Slot Online
Summer138 login Akun Slot Anti Rungkat Terbaik
Evorabid77 login Id Slot
bancibet Akun Slot Game
adagaming168 Daftar Slot Gacor
nilaijual Slot Game
sukahoki login Akun Slot Online
hokiforex login Slot Anti Rungkad Online
valasindo Id Slot Game
sukasukaan login Slot Online
1000hoki Daftar Akun Slot Anti Rungkat Online
2000hoki Slot Game
4000hoki Daftar Slot
5000hoki Slot Maxwin
6000hoki login Id Slot Anti Rungkat Online
7000hoki Slot Game Online
8000hoki Slot Anti Rungkad Online
800hoki Daftar Akun Slot Gacor Online
9000hoki Daftar Slot Anti Rungkat
hokikilat login Slot Anti Rungkat
mbsseo login Slot Anti Rungkat
ciptateknologi Daftar Slot Game Online
techsphere Akun Slot Anti Rungkad
launchsmart Slot Maxwin Online
nextskillhub Slot Anti Rungkad Online
kelasngoding Akun Slot Game Online
orvra Slot Anti Rungkad Online
levra login Akun Slot Game
nivra Daftar Id Slot Game
finora login Akun Slot Gacor
zeltra login Id Slot Gacor Online
mbspsg Daftar Id Slot Online
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih Kolonel Infanteri Candra Kurniawan mengatakan kondisi di Rumah Sakit Umum Daerah Wamena, Papua lima hari setelah penyerangan Organisasi Papua Merdeka atau OPM kembali normal. Dia mengatakan rumah sakit itu juga sudah kembali membuka layanan medis kepada masyarakat.
"Situasi sampai saat ini di wilayah Wamena dalam keadaan kondusif," kata Candra saat dihubungi pada Selasa, 3 Juni 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain pelayanan di rumah sakit yang kembali normal, dia mengatakan kegiatan pemerintahan di wilayah tersebut turut membaik. Anak-anak sudah bisa kembali bersekolah, termasuk perempuan yang kini kembali beraktivitas di pasar maupun lingkungan rumah.
Situasi di Wamena sempat dinyatakan berbahaya setelah kelompok OPM dari wilayah Ndugama-Derakma menembak mati seorang anggota kepolisian di depan RSUD Wamena pada 28 Mei lalu. TNI, ujar dia, kini tetap melakukan tugas kewilayahan di Wamena. "Berkomunikasi secara intens dengan unsur forkopimda dan para tokoh," ucapnya.
Dia mengatakan, pasca kejadian penyerangan oleh OPM ke aparat keamanan di RSUD Wamena tersebut, prajurit militer diperintahkan untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya serangan lanjutan dari kelompok separatis di fasilitas publik.
Candra mengatakan, militer turut melakukan komunikasi dan edukasi kepada publik untuk mencegah penyebaran propaganda OPM. Menurut dia, propaganda yang disebarkan oleh OPM itu sengaja dilakukan.
Tujuannya, dia menilai, untuk membangun opini masyarakat seolah situasi di Wamena pasca penyerangan itu mencekam. "Padahal sejatinya situasi kondusif," ucap Candra.
Sebelumnya Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan langkah-langkah terukur dan terkoordinasi guna menjamin keselamatan masyarakat sipil.
“TNI sangat memahami kekhawatiran masyarakat, dengan adanya seruan dari kelompok bersenjata agar warga tidak keluar rumah. Oleh karena itu, pendekatan secara humanis, dialogis kepada tokoh adat dan tokoh agama terus dilakukan,” kata Kristomei dalam pernyataan tertulis, Senin, 2 Juni 2025.
Insiden penembakan aparat keamanan oleh OPM ini terjadi di depan RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua pada Rabu malam, 28 Mei 2025. Korban tewas kini telah dievakuasi ke Jayapura. Diketahui, anggota kepolisian yang menjadi korban ini ditembak di bagian dada kiri sebanyak tiga kali oleh OPM.
OPM Klaim Serang Aparat Keamanan untuk Membela Diri
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengklaim, penyerangan kelompoknya itu dilakukan untuk membela diri. Menurut dia, serangan ke aparat keamanan itu untuk mengusir adanya kehadiran militer di Wamena.
Terlebih lagi, menurut dia, serangan aparat keamanan terhadap warga sipil di Papua tergolong lebih kejam. Dia menyinggung kejadian masuknya tentara negara ke gereja-gereja di Papua.
Padahal, kata dia, rumah ibadah itu kerap dipakai sebagai tempat berlindung warga sipil saat terjadi kontak tembak antara TNI dan kelompok bersenjata. "Kami membela diri, maka akan menempuh dengan cara apa saja. Salah satunya tembak polisi di depan rumah sakit," kata Sebby saat dihubungi pada Ahad, 1 Juni 2025.
Di sisi lain, Sebby tak menampik bila tindakan kelompoknya yang menyerang aparat keamanan di depan RSUD Wamena melanggar hukum humaniter internasional. Dia berujar, dalam panduan hukum perang rumah sakit dilarang dijadikan sasaran dalam penyerangan.
"Rumah sakit tidak boleh dijadikan sasaran dalam perang," katanya.
Sebby mengakui bahwa belum semua milisi TPNPB OPM memahami panduan perang atau hukum humaniter internasional. Salah satu penyebabnya karena keterbatasan akses pengetahuan, sehingga menghambat milisi yang tersebar di wilayah Papua.
Sebby berujar, pada 2012 silam di Konferensi Tingkat Tinggi TPNPB OPM di Biak, pihaknya sempat mencetak sebanyak 1.000 buku panduan hukum humaniter internasional untuk dibagikan ke kombatan. "Tapi Papua itu besar. Stoknya kini habis, jadi belum dibagikan seluruhnya buku itu," ucap dia.
Rafiif Nur Tahta Bagaskara ikut berkontribusi dalam artikel ini