Kenapa China Tak Gentar Balas 'Serangan' Tarif Gila-gilaan Trump?

1 week ago 7

CNN Indonesia

Kamis, 10 Apr 2025 09:42 WIB

China berani membalas serangan kenaikan tarif gila-gilaan AS oleh Donald Trump dengan menaikkan pula produk-produk AS. Kenapa Presiden China Xi Jinping tak gentar ladeni 'serangan' kenaikan tarif gila-gilaan Presiden AS Donald Trump (kiri)? (AFP/PEDRO PARDO)

Jakarta, CNN Indonesia --

Langkah berani China melawan perang tarif Amerika Serikat telah menyedot banyak perhatian di kalangan pengamat.

Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengobarkan perang dagang dengan mengenakan pajak super tinggi ke China, yakni sekitar 104 persen. China telah merespons hal ini dengan menyatakan akan mematok tarif impor pada produk-produk AS sebesar 84 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan China ini diambil meskipun Trump sejak awal telah memperingatkan untuk tidak membalas bea masuk barang yang dikenakannya. Melihat ini, sejumlah pengamat pun menilai bahwa Presiden China Xi Jinping kemungkinan sedang melakukan reorientasi dan modernisasi ekonomi China sehingga berani meladeni Amerika Serikat.

"Saya pikir jika Anda adalah Xi Jinping, Anda akan berpikir 'Kami baik-baik saja dalam hal ketahanan teknologi dan kemandirian. 'Tarif ini kemungkinan tak akan langsung berdampak pada kami," kata Lily McElwee, asisten peneliti di Pusat Studi Strategis dan Internasional.

Menurut McElwee, Xi Jinping juga kemungkinan memiliki kepercayaan bahwa ia memiliki "alat pembalasan" yang dapat merugikan AS.

Jika inflasi melonjak dan memicu resesi imbas perang dagang ini, AS dinilai berpotensi menjadi pihak yang meminta perdamaian dengan menawarkan syarat-syarat yang akan menguntungkan China.

China telah menjadi pemasok produk asing terbanyak di AS, yang umumnya didominasi oleh produk seperti smartphone, komputer, dan mainan. Pemberian pajak selangit untuk barang-barang ini kemungkinan akan mengakibatkan daya beli warga AS menurun drastis.

Beijing juga bisa menjatuhkan hukuman menyakitkan lain pada AS seperti menyetop lisensi ekspor mineral tanah jarang yang sangat penting bagi industri teknologi AS. Mineral tanah jarang sendiri belakangan menjadi salah satu objek paling didamba Trump karena ia terobsesi menemukan sumber pasokan alternatif di kawasan seperti Ukraina dan Greenland.

Lebih lanjut, China juga bisa saja memberlakukan pembatasan baru seperti membatasi operasional firma hukum dan komersial AS di Negeri Tirai Bambu.

Beijing juga dapat menargetkan sektor agrikultur AS dengan membatasi impor kacang kedelai dan sorgum.

Pembatasan-pembatasan ini sendiri akan menyakiti baik AS maupun China. Meski begitu, langkah-langkah tersebut bakal menunjukkan betapa kuatnya pembalasan Xi Jinping.

(blq/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |